style
Langganan

Pertimbangkan Risiko Bedah Plastik, Termasuk Hasil yang Buruk - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Redaksi Bisnis  - Espos.id Lifestyle  -  Rabu, 17 Juli 2024 - 15:16 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bedah plastik. (Freepik)

Esposin, JAKARTA – Salah satu cara cepat untuk mengubah bentuk wajah atau anggota tubuh lainnya adalah dengan bedah plastik atau bisa disebut oplas. Tapi perlu diketahui bahwa bedah plastik ini memiliki risiko yang tidak kecil.

Semua orang di dunia ini ingin memiliki wajah dan tubuh yang ideal. Dalam beberapa kasus, tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk mengambil jalan pintas, yaitu bedah plastik.

Advertisement

Banyak orang yang keliru berpikir bahwa bedah plastik tidak seserius operasi lainnya. Faktanya, bedah plastik bukan tanpa risiko. Prosedur bedah plastik juga dapat mengakibatkan komplikasi dan kemungkinan masalah lainnya.

Dikutip Antara dari Verywell Health dan WebMD, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang bedah plastik.

Berikut ini beragam risiko bedah plastik

  1. Hasil yang buruk
Alasan ini mungkin menjadi ketakutan terbesar dari orang yang menjalani bedah plastik, yaitu pada saat hasil bedah malah membuat penampilan lebih buruk daripada sebelum bedah.  Selain itu, munculnya bekas luka juga menjadi salah satu risiko terbesar. Anda dapat mengurangi risiko timbulnya bekas luka dengan tidak merokok, makan dengan baik setelah operasi, dan mengikuti petunjuk dokter.
  1. Kerusakan saraf atau mati rasa
Dalam beberapa kasus, saraf motorik seperti saraf wajah atau cabang-cabangnya dapat rusak atau putus. Hal ini dapat mengakibatkan kelumpuhan sebagian atau seluruh bagian wajah. Pemulihannya pun terhitung lama, dapat memakan waktu hingga dua tahun. Jika tidak ada gerakan karena peregangan, saraf akan pulih dalam beberapa bulan secara spontan.
  1. Infeksi dan perdarahan
Tidak hanya bedah plastik saja, semua operasi juga memiliki risiko infeksi. Anda dapat mencegah dan mengurangi tingkat infeksi dengan sering mencuci tangan dan melakukan perawatan yang tepat terhadap luka. Selain itu, perdarahan juga merupakan hal yang wajar terjadi dalam operasi. Namun, perdarahan akan menjadi masalah jika jumlahnya berlebihan atau terus berlanjut setelah luka seharusnya sudah sembuh.
  1. Hematoma dan Seroma
Hematoma merupakan kumpulan darah di luar pembuluh darah yang terbentuk setelah operasi. Hal ini biasanya menyebabkan area di sekitarnya menjadi bengkak dan tampak memar, dengan kantung darah di bawahnya. Hematoma yang cukup besar dapat menyebabkan rasa sakit, bahkan mengurangi aliran darah di area tersebut.

Sementara itu, seroma merupakan kumpulan cairan limfatik yang terkumpul di sekitar lokasi operasi. Apabila terkumpul dalam jumlah besar, dokter bedah memiliki opsi untuk mengeluarkan cairan tersebut menggunakan jarum suntik. Seroma umum terjadi pada operasi pengecilan perut.

  1. Nekrosis
Nekrosis atau kematian jaringan dapat menjadi sangat parah terutama pada bagian wajah. Nekrosis dapat terjadi apabila suplai darah ke suatu area hancur, sehingga menyebabkan jaringan mati. Hal ini merupakan risiko yang dapat disebabkan oleh penyuntikan bahan pengisi ke dalam pembuluh darah atau karena kerusakan yang tidak diketahui pada suplai vaskular.

Tips Mengurangi risiko

Dalam setiap operasi, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengurangi risiko komplikasi. Berikut beberapa cara untuk menguranginya:

Siapa yang berisiko mengalami komplikasi?

Anda lebih berisiko untuk terkena komplikasi setelah bedah plastik apabila Anda:  
Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Mau Bedah Plastik? Ini Risiko yang Harus Anda Ketahui"

Advertisement
Akhmad Ludiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif