by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Lifestyle - Selasa, 26 September 2023 - 15:10 WIB
Esposin, SOLO – Sudah lumrah di tengah masyarakat bahwa salah satu cara meminum obat adalah dengan air teh. Tapi apakah sebenarnya diperbolehkan secara medis? Begini penjelasannya.
Ketika sedang sakit, minum obat terkadang menjadi hal yang tak terhindarkan. Pada saat yang sama, Anda tidak menyukai rasa obat yang pahit sehingga memutuskan untuk meminumnya dengan air teh manis.
Minuman populer ini dimaksudkan untuk menangkal rasa pahit dari obat tersebut.
Padahal, kebiasaan minum obat dengan minuman teh sangat tidak disarankan. Anda lebih disarankan menenggak obat dengan air putih.
Bahaya minum obat dengan teh dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
Interaksi obat yang dimaksud adalah berkurangnya efektivitas dari obat hingga menimbulkan sejumlah efek samping. Berikut ulasannya, dikutip dari Klikdokter.
Jika Anda mengonsumsinya dengan obat, kafein tersebut malah akan menimbulkan gejala jantung berdebar hingga keringat dingin.
Pada umumnya, obat-obatan asma dapat menimbulkan efek samping tersebut bila dikonsumsi bersamaan dengan teh.
Selain itu, kafein pada teh dapat mengganggu penyerapan obat yang terjadi di saluran pencernaan.
Hal ini terjadi apabila Anda mengonsumsi teh dengan semua obat-obatan, terutama antibiotik, obat untuk gangguan tiroid, dan antidepresan.
Obat-obatan jantung yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah, juga tidak boleh dikonsumsi dengan teh karena dapat mengurangi efektivitas obat.
Penderita anemia dan ibu hamil juga tidak boleh minum obat dengan teh, terutama setelah mengonsumsi tablet Fe (zat besi).
Alasannya, senyawa-senyawa pada teh dapat mengganggu penyerapan zat besi pada saluran pencernaan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kondisi kekurangan zat besi.
Berikut beberapa jenis obat tersebut:
Antibiotik ini diketahui dapat memperlambat metabolisme dari kafein, sehingga akan semakin lama berada di dalam tubuh.
Oleh karena itu, mengonsumsi ciprofloxacin bersamaan dengan teh berisiko menyebabkan sakit kepala, peningkatan denyut jantung, dan gelisah.
Namun, jangan pernah mengonsumsi cimetidine bersamaan dengan teh karena akan menghambat pemecahan dari kafein di dalam teh tersebut.
Hasilnya, Anda beresiko mengalami gejala gelisah, peningkatan denyut jantung, dan sakit kepala.
Kandungan kafein dalam teh akan mengeblok kerja adenosine di jantung. Jangan pernah mengonsumsi adenosine menggunakan teh atau minuman berkafein lainnya.
Jadi, minum obat MAOI menggunakan teh akan menstimulasi tubuh terlalu banyak. Anda akan merasakan jantung berdenyut cepat dan keras, peningkatan tekanan darah, dan gemetar.
Beberapa obat jenis MAOI adalah phenlzine, tranylcypromine, dan Isocarboxazid.
Obat ini diketahui dapat menurunkan metabolisme dari kafein di dalam tubuh.
Sementara itu, kafein juga diketahui dapat memperlambat proses pembekuan darah. Mengonsumsi clopidogrel menggunakan teh akan beresiko menyebabkan terjadinya perdarahan.
Namun, teh diketahui bisa memperlambat penyerapan zat besi di usus. Zat besi yang diminum menggunakan teh akan menurunkan manfaat dari obat tersebut.
Meminum warfarin menggunakan teh juga akan beresiko menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.
Mekanismenya memang masih belum diketahui, tapi untuk menghindari risikonya sebaiknya jangan mengonsumsi warfarin menggunakan teh.
Bekerja dengan menstimulasi kerja saraf, Ephedrine menjadi bagian dari obat-obat flu yang dijual bebas di apotek.
Jangan mengonsumsi obat ini menggunakan the. Pasalnya, kafein dalam teh dapat menstimulasi dan meningkatkan kerja saraf di dalam tubuh. Anda akan mengalami gejala seperti jantung berdebar.
Demikian penjelasan tentang apakah boleh minum obat dengan air teh.