style
Langganan

Begini Cara Mengetahui Masa Subur Perempuan agar Cepat Hamil - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Astrid Prihatini Wd  - Espos.id Lifestyle  -  Sabtu, 14 Oktober 2023 - 17:18 WIB

ESPOS.ID - Ketahui masa subur perempuan agar cepat hamil. (Ilustrasi/Freepik)

Esposin, SOLO-Mengetahui masa subur wanita setelah menstruasi merupakan cara agar perempuan cepat hamil. Langkah ini bisa menjadi patokan untuk memperkirakan waktu berhubungan seksual. Bagi kamu yang menginginkan buah hati simak ulasannya di tips kehamilan kali ini.

Menghitung siklus haid dilakukan sejak hari pertama mengeluarkan darah hingga satu hari sebelum siklus haid berikutnya. Normalnya, wanita memiliki panjang siklus haid antara 21 sampai 35 hari.

Advertisement

Sementara masa subur wanita terletak pada hari ke 2 sampai 5 sebelum ovulasi. Di waktu inilah pasangan yang ingin memiliki anak direkomendasikan untuk melakukan hubungan intim. Tujuannya tentu untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Bagi pasangan yang tengah mendambakan buah hati, penting sekali mengetahui masa subur perempuan agar mempercepat peluang wanita cepat hamil. Sebab sel telur hanya bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan dan harus dibuahi dalam 12 sampai 24 jam setelah ovulasi.

Dikutip dari halodoc.com pada Sabtu (14/10/2023), kamu bisa menghitung masa subur wanita dengan mengandalkan catatan atau analisis siklus haid selama 8 bulan terakhir. Terkait dengan rumus, begini cara tepat memperkirakannya:

Advertisement

- Siklus menstruasi terpendek. Misalnya, 23 hari. Kurangi 23 dengan 18. Hasilnya adalah 5. Jadi, angka ini merupakan hari pertama masa subur. - Siklus menstruasi terpanjang. Misalnya, 35 hari. Kurangi 35 dengan 11. Hasilnya adalah 24. Jadi, angka ini merupakan hari terakhir masa subur.

Agar lebih jelas, simak di bawah ini contohnya:

- Jika siklus menstruasi rata-rata adalah 23 hari, maka ovulasi terjadi sekitar hari ke-5. Waktu yang paling subur adalah hari ke-3, 4, dan 5. - Jika siklus menstruasi rata-rata adalah 35 hari, maka ovulasi terjadi sekitar hari ke-21. Waktu yang paling subur adalah hari ke-19, 20, dan 21. - Jika siklus menstruasi yang terjadi lebih pendek. 21 hari, misalnya, maka ovulasi terjadi sekitar hari ke-7. Waktu yang paling subur adalah hari ke-5, 6, dan 7.

Advertisement

Cara tersebut akan sulit dilakukan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika ini terjadi, kamu disarankan untuk melakukan hubungan intim setiap 2 sampai 3 hari sekali untuk meningkatkan peluang kehamilan. Tanda Masa Subur Wanita

Selain menghitung masa subur perempuan agar memperbesar peluang cepat hamil, kamu juga bisa melihat sejumlah tanda yang dialami oleh wanita berikut ini:

1. Keluar cairan keputihan

Selama masa subur, vagina akan mengeluarkan lendir berwarna bening, licin, dan elastis. Teksturnya mirip dengan putih telur. Ini adalah sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar di leher rahim. Fungsinya yakni mempermudah jalan sperma untuk mencapai sel telur.

2. Peningkatan hasrat berhubungan intim

Cara berikutnya untuk mengetahui masa subur perempuan agar cepat yaitu melihat peningkatan hasrat seksual wanita. Ketika memasuki masa subur, wanita akan mengalami peningkatan gairah seksual. Mereka juga cenderung memiliki suasana hati yang baik, ceria, dan terlihat lebih bersemangat ketimbang hari-hari sebelumnya.

3. Peningkatan suhu tubuh

Normalnya, suhu basal tubuh berada di angka 35.5 hingga 36 derajat Celsius. Sementara pada masa ovulasi, suhu biasanya mengalami kenaikan sebanyak 0.5 hingga 1 derajat Celsius. Ini disebabkan oleh hormon progesteron yang tengah menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

4. Perubahan bentuk payudara

Ciri fisik lainnya, yakni perubahan bentuk pada payudara. Ini bisa terlihat dari ukuran yang lebih besar dan terasa lembut ketika disentuh. Selain itu, payudara bisa terasa nyeri, terlebih pada bagian puting.

5. Perubahan produksi air liur

Ciri fisik ini dipengaruhi oleh jumlah hormon estrogen dalam tubuh wanita. Ketika memasuki masa subur, mereka mengalami peningkatan hormon yang berpengaruh pada produksi air liur.
Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif