by Carissha Jati Tiara Putri - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 30 September 2023 - 22:06 WIB
Esposin, SOLO-Belum lama ini sebuah video yang menampilkan anak terkena lazy eye viral di TikTok, kondisi apa itu? Untuk menjaga kesehatan mata, simak ulasannya di info sehat kali ini.
Dalam video yang diunggah oleh akun @decoraysca tersebut terlihat beberapa potongan foto yang menceritakan perjalanan seorang anak perempuan menjalani pengobatan untuk menyembuhkan matanya. “Sebelum diperiksa, ditetes obat tiap 15 menit selama 3jam dengan tujuanagar pupilnya membesar (cmiiw) dan pemeriksaan lebih akurat,” tulis pemilik akun dilansir pada Jumat (29/9/2023).
Pada salah satu slide foto tersebut diketahui anak perempuan pemilik akun memiliki Hipermetropi atau rabun dekat (mata plus) yang cukup tinggi untuk anak seusianya yaitu (+) 5 dan (+) 4,5. Sehingga kemampuan melihatnya pun rendah yaitu 30% dan 20% saja. Untuk mengatasi hal ini anak perempuan tersebut harus menggunakan eye patch pada kedua matanya secara bergantian setiap 3 jam sekali.
Lalu apa itu lazy eye? Melansir dari Mayo Clinic, Sabtu (30/9/2023), mata malas atau lazy eye juga disebut ambliopia merupakan masalah mata yang umum dialami anak-anak, kondisi ini menyebabkan berkurangnya penglihatan pada salah satu mata kedua mata (namun hal ini jarang terjadi) yang disebabkan oleh perkembangan penglihatan yang tak normal di awal kehidupan. Ambliopia umumnya berkembang sejak lahir hingga usia 7 tahun.
Mata malas disebabkan oleh pengalaman penglihatan abnormal di awal kehidupan yang mengubah jalur saraf antara lapisan tipis jaringan (retina) di bagian belakang mata dan otak. Mata yang lebih lemah menerima lebih sedikit sinyal visual. Akhirnya, kemampuan mata untuk bekerja sama menurun, dan otak menekan atau mengabaikan masukan dari mata yang lebih lemah.
Untuk semakin tahu apa itu lazy eye, ketahui beberapa penyebab umum dari mata malas ini seperti:
Menurut Halodoc, kebanyakan anak dengan amblyopia tidak akan mengeluhkan masalah penglihatan. Akan tetapi, para orang tua dapat menyadari tanda dan gejalanya, yaitu:
1. Mata yang tidak lurus, bisa ke dalam atau ke luar. 2. Mata yang tampak tidak sejajar dan kompak. 3. Persepsi kedalaman yang buruk. 4. Sering menyipitkan atau memejamkan mata. 5. Sering memiringkan kepala.
Terkadang, amblyopia atau lazy eye baru akan terdeteksi ketika menjalani pemeriksaan mata. Maka dari itu, sebaiknya ajak anak untuk menjalani pemeriksaan mata rutin, meski dirasa tidak ada masalah. Diagnosis dan pengobatan sedini mungkin dapat membantu mencegah masalah jangka panjang pada penglihatan anak. Mata malas atau mata dengan penglihatan buruk biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak, atau terapi patching.