style
Langganan

Wisatawan Indonesia Menyesal Beli Oleh-Oleh - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bunga Citra Arum Jibi Bisnis  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 17 September 2013 - 02:30 WIB

ESPOS.ID - Wisata Bali (JIBI/dok)

Esposin, JAKARTA -- Sebagian besar para wisatawan Indonesia pernah merasa menyesal membeli cinderamata di tempat mereka berlibur, dan ternyata tidak semua oleh-oleh dianggap menyenangkan oleh penerimanya.

Berdasarkan survei dari situs perjalanan Skyscanner terhadap 1.000 pelancong Indonesia pada Maret 2013 melalui Onepoll, sebanyak 97% dari mereka menyesal membeli barang-barang untuk mereka sendiri pada waktu liburan.

Advertisement

Sementara itu, 89% dari mereka mengatakan bahwa mereka juga pernah menerima oleh-oleh yang kurang disukai sampai bahkan berharap tidak pernah mendapatkannya.

Manajer Pemasaran Skyscanner untuk Indonesia Tika Larasati mengatakan membeli kenang-kenangan saat liburan kadang bagaikan sebuah kewajiban sehingga seringkali nilai fungsional dari sebuah cindera mata tidak sebanding dengan nafsu ketika membelinya.

Advertisement

Manajer Pemasaran Skyscanner untuk Indonesia Tika Larasati mengatakan membeli kenang-kenangan saat liburan kadang bagaikan sebuah kewajiban sehingga seringkali nilai fungsional dari sebuah cindera mata tidak sebanding dengan nafsu ketika membelinya.

"Walau demikian, tiap liburan tetap saja para pelancong pada umumnya tidak kapok untuk senantiasa membeli oleh-oleh seperti gantungan kunci meskipun mereka sadar tidak ada lagi kunci yang menganggur tanpa sebuah gantungan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (16/9/2013).

Hampir separuh dari responden yang pulang dari liburan mengaku mereka menyesal  pernah membeli minuman-minuman beralkohol buatan lokal.

Advertisement

Akibatnya, berbotol-botol minuman terbuang di tempat sampah atau hanya berjajar di rak dan menjadi sarang debu.

Jajak pendapat tersebut juga mengungkapkan bahwa di antara oleh-oleh yang terburuk yang pernah diterima responden antara lain baju yang tidak pernah mereka pakai, yakni sebanyak 18% yang diikuti oleh hiasan rumah atau pernak-pernik sebesar 19%.

Maraknya perdagangan di toko-toko bebas pajak dan toko-toko suvenir di bandara, tampaknya membuat pelancong Indonesia yang sedang dalam perjalanan pulang tidak bisa menahan keinginan untuk membeli barang-barang yang pada akhirnya hanya akan menumpuk di dalam lemari selama bertahun-tahun.

Advertisement

Hampir sepertiga dari pelancong asal Indonesia pulang dengan kaos yang tidak dapat dipakai lagi setelah masa liburan berakhir. Sebesar 11% dari responden mengaku pernah membeli boneka-boneka yang kebanyakan terupakan setelah liburan.

Hal yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh si penerima oleh-oleh. Sepersepuluh dari mereka yang pernah mendapat makanan lokal sebagai oleh-oleh mengatakan makanannya menjijikkan dan sebesar 5% mengatakan pernah menerima oleh-oleh berupa topi yang tidak mereka sukai.

Sementara sebesar 11% dari mereka mengatakan tetap menyimpan oleh-oleh yang mereka terima dari teman-teman dan keluarga walau apa pun, sedangkan sepertiga dari mereka pernah memberikan oleh-oleh yang mereka terima kepada orang lain.

Advertisement

Berikut ini Oleh-oleh Yang Paling Tidak Diinginkan:

1. Pernak-pernik /Hiasan rumah

2. Baju yang tidak akan pernah dipakai

3. Makanan/manisan yang menjijikan

4. Minuman beralkohol buatan lokal

5. Kaos lucu

6. Topi lucu

7. Mainan

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif