Assisten II Sekretaris Daerah Klaten, Edy Hartanta, mengatakan dalam pembahasan itu akan mengajak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten. Sebab, menurut Edy sudah ada tiga investor yang tertarik untuk menata sektor pariwisata di Rawa Jombor.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
“Rencana kami, ada penataan warung apung sehingga yang tidak mengganggu pengairannya. Sebab, kami juga berencana mengambalikan fungsi irigasinya seperti dulu yang bisa mengairi lahan pertanian sekitar 1.600 hektare. Meskipun tidak semaksimal dulu, setidaknya ini bisa bermanfaat bagi para petani di beberapa kecamatan,” katanya saat dijumpai wartawan di Kantor Dinas Pertanian setempat, belum lama ini.
Terkait hal itu, pihaknya akan mengadakan pembahasan dengan dinas terkait untuk penataan dan aturannya. Apalagi, lanjut dia, dalam waktu dekat, di sekitar Rowo Jombor juga akan dibangun Klaten Sport Centre atau pusat kegiatan olah raga di Klaten. Ia berharap kedua rencana itu bisa segera direalisasikan sehingga mampu menarik wisatawan untuk datang ke Klaten.
Sebab, rencana Pemkab Klaten untuk membangun Klaten Sport Centre di komplek Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, itu telah mendapat angin segar dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. Gubernur akan mengkaji ajuan dana sebesar Rp28 miliar dari Pemkab Klaten untuk pembangunan Klaten Sport Centre tersebut.
Bupati Klaten, Sunarna, menyatakan sebenarnya rencana pembangunan pusat olah raga itu sudah diajukan sejak 2012. Tapi, selalu gagal ketika pengajuan ke provinsi karena dicoret oleh Gubernur yang saat itu dijabat Bibit Waluyo.
"Tahun ini, kami kembali mengajukan anggaran pembangunan Klaten Sport Centre ke Pemprov Jateng senilai Rp28 miliar. Kami sudah melakukan kajian dan membuat desainnya. Semoga, Gubernur bisa mendukung penuh rencana kami sehingga bisa terealisasi tahun ini,” kata Bupati Sunarna.