Esposin, WONOGIRI -- Geopark Gunung Seribu di Karangtengah Wonogiri punya pesona air terjun tiga tingkat. Air terjun atau Jurug yang dinamai Jurug Kemukus terletak di sisi tenggara, titik terjauh itu ada di Kecamatan Karangtengah yang berbatasan langsung dengan Pacitan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Air Terjun Kemukus terletak di Dusun Ngijo, Desa Purwoharjo. Salah seorang perangkat desa Purwoharjo, Sularno, mengatakan jurug Kemukus memiliki tujuh bagian bertingkat. Untuk menjangkaunya membutuhkan trekking dengan medan yang cukup lumayan. (Baca: Pacu Adrenalin Trekking Kemukus)
Air Terjun Kemukus tingkat pertama terlihat menyerupai huruf W lantaran alirannya membelah bebatuan. Selepas itu, perjalanan bersambung ke air terjun tingkat kedua yang butuh pendakian tebing setinggi 20 meter. Hanya ada seutas tali sebagai pengaman perjalanan itu.
Anggota karang taruna desa setempat, Alexander Adhi Wijaya membentangkan tali untuk menyeberangi sungai lalu mengaitkannya di tebing. Arus yang kencang membuat eksplorasi tersebut semakin memacu adrenalin untuk menuju tingkat kedua.
Kabut Air Terjun
Di tingkat kedua inilah, guyuran air terjun mengalir di antara bebatuan kemudian menimpa bebatuan lain. Batuan vulkanik berukuran raksasa seolah membentuk formasi unik nan kokoh. Untuk tiba di tingkat ketiga, lagi-lagi pengunjung harus menyeberang aliran sungai yang kencang dan menantang, meski hanya selebar dua meter.
Tapi di tingkat ketiga inilah fenomena kukus alias asap dari pancuran air tampak jelas. Fenomena inilah yang membuatnya dinamai Air Terjun Kemukus. “Sebenarnya air terjun ini enggak hanya ada tiga tingkat. Di atasnya masih ada satu air terjun, sedangkan di bawahnya ada tiga lagi. Dengan demikian, pada satu jalur sungai tersebut ada tujuh air terjun,” kata Alex.
Menurutnya, di atas Jurug Kemukus terdapat satu air terjun yang dinamai Kedung Rincing. Sedangkan di bawahnya terdapat air terjun Kedung Cewokan, Kedung Dowo, dan Lungur Dowo. Empat air terjun ini lokasinya masih sulit dicapai karena harus membuka jalan setapak dan mendaki tebing. “Saat hujan deras air terjun di desa kami jumlahnya bertambah, bahkan bisa puluhan. Tapi pesonanya agak kurang dibanding Air Terjun Kemukus,” ungkap dia.