Satu-satunya jalan adalah melakukan vaksinasi HPV. Cara ini dianggap masih cukup ampuh untuk meminimalisasi infeksi HPV. Vaksinasi ini disyaratkan diulang dua kali yaitu satu bulan setelah pemberian vaksin pertama dan diikuti vaksinasi tahap ketiga pada bulan keenam dari kali pertama vaksin.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Sayangnya, biaya yang harus disiapkan untuk vaksinasi HPV tak sedikit. Sekali vaksin, pasien harus menyiapkan dana sekitar Rp 500.000. Faktor ini pulalah yang mengakibatkan tak banyak kalangan yang dapat melakukannya.
Jika harga vaksin HPV itu dirasa terlalu mahal, sejatinya para wanita bisa saja melakukan pencegahan dengan cara penerapan pola hidup sehat. Pasalnya selain kehadiran HPV, kanker serviks juga sangat mungkin dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol. Ada baiknya pula meminimaliasi potensi penularan dengan menghindari berganti-ganti pasangan.
“Sering terjadi infeksi pada alat kelamin juga bisa jadi pemicu kanker serviks, karena itu wanita harus menjaga kebersihan kewanitaan. Gunakan pembalut yang aman,” timpal dr Moh Nasrun MARS di sela-sela kegiatan internal Avail dan seminar mengenai kanker serviks di Orient Restaurant, belum lama ini.
Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks sebaiknya juga perlu ekstra waspada, karena seperti kasus kanker pada umumnya riwayat keluarga juga berpengaruh pada besar tidaknya resiko seseorang terkena kanker.
Gejala kanker serviks Pada tahap awal kanker serviks akan menimbulkan gejala berupa:
- Keputihan dalam waktu lama, bisa berupa cairan encer atau kekuningan dan berbau.
- Menstruasi tidak normal, lebih banyak atau lebih lama.
- Terjadi pendarahan setelah menopause.
- Pendarahan setelah bersenggama.
- Terkadang diikuti gejala lain seperti nafsu makan menurun, penurunan berat badan atau nyeri bagian panggul.
- Pada stadium lebih lanjut, keluar cairan kuning berbau bercampur darah dari vagina.