style
Langganan

USWAH HAYEETEH: Ke Pasar Gunakan Bahasa Isyarat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Andri Qoirul Syaifudin Jibi Bisnis Indonesia  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 7 Agustus 2012 - 08:34 WIB

ESPOS.ID - Uswah Hayeeteh (FOTO: Istimewa)

Menimba ilmu di negeri orang memang tak semudah di negara sendiri. Perlu adanya tekat besar demi meraih sebuah cita-cita yang diimpikannya. Hal tersebut merupakan gambaran dari sebuah perjalanan menggapai mimpi dari Uswah Hayeeteh, mahasiswi asal Thailand yang menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Advertisement

Awal tinggal di Indonesia, mahasiswi Kedokteran Gigi ini sempat mengalami kesulitan beradaptasi, terutama pada makanan dan bahasa. Makanan di Indonesia banyak yang bersantan sehingga dia harus pilih-pilih. “Seperti tahu tempe, kami masih merasa asing,” katanya, Rabu (1/8).

Mengatasi hambatan makanan, biasanya dia dan teman-temannya yang juga asal Thailand, memasak sendiri dengan membeli perlengkapan di pasar. Dengan keterbatasan bahasa, Uswah biasanya hanya menggunakan bahasa isyarat untuk menunjukkan benda mana yang akan dibeli. “Tanpa menawar,” ujarnya.

Di kampus, Uswah mengaku kesulitan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Komunikasinya dengan mahasiswa lain terpaksa menggunakan bahasa isyarat. Saat belajar di kelas, dia juga masih bingung dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen. “Kalau menangkap [materi] bisa tapi menjawab enggak bisa,” ungkapnya dalam bahasa Indonesia bercampur bahasa Melayu.

Advertisement

Untuk mengatasi ketidakpahaman materi itu, biasanya dia mencari artinya menggunakan Google Translate. Hal sama juga dia lakukan ketika belajar kelompok bersama teman-teman mahasiswa Indonesia.

Setelah dua tahun tinggal di Indonesia, Uswah bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, meski masih bercampur dengan bahasa Melayu. Dulu, dia bergaul dengan teman di kampus hanya mengenal nama. Kini, hubungan mereka sudah dekat. Dia juga tidak lagi kesulitan menawar ketika berbelanja di pasar. “Sekarang sudah bisa, jadi lebih baik dari dulu,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Is Ariyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif