by Muhammad Rizal Fikri Jibi Solopos.com - Espos.id Lifestyle - Minggu, 5 Maret 2017 - 06:30 WIB
ESPOS.ID - Pantai Syariah Pulau Santen Banyuwangi. (Istimewa/Twitter)
Esposin, BANYUWANGI – Objek wisata unik di Banyuwangi menjadi perbincangan di media sosial (medsos). Objek wisata itu mengangkat konsep wisata halal tourism dengan membuat pantai syariah.
Berdasarkan pamflet digital Penataan Pulau Santen yang beredar di medsos, Pulau Santen mengangkat tiga konsep utama sebagai destinasi halal tourism. Tiga konsep utama antara lain, destinasi wisata berkonsep syariah, contoh optimalisasi media sosial dalam pembangunan, dan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.
Dikutip Esposin, dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jumat (3/3/2017), Berdasarkan pernyataan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, inovasi ini dilakukan karena tren halal tourism terus tumbuh. Hal itu harus direspons untuk mengembangkan pariwisata daerah.
"Ini juga cara membidik pasa kelas menengah muslim yang terus tumbuh, baik dalam maupun luar negeri," ungkap Anas saat pra-peluncuran Pulau Santen, Kamis (2/3/2017).
Objek wisata ini menjamin segala makanan yang disediakan halal dan tidak ada yang menjual minuman beralkohol. Selain itu juga ada fasilitas pemberitahuan waktu ibadah, tempat bersuci, tempat ibadah dan fasilitas pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
Meski mengangkat konsep halal tourism, Bupati Banyuwangi menegaskan Pulau Santen bukan hanya untuk pemeluk agama Islam. "Sekali lagi, ini bukan soal SARA, tapi bicara soal segmentasi pasar, bicara strategi pemasaran. Destinasi ini bukan hanya untuk muslim, tapi juga semua umat. Hanya konsep dan koridornya yang berhaluan halal tourism, tapi pengunjungnya boleh siapapun. Semuanya kami lakukan bertahap seiring dengan penataan yang akan terus berjalan," terang Anas.
Pulau Santen berlokasi di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Mengikuti pra-perilisan, saat ini Pulau Santen terus ditata secara bertahap. Pengembangan objek wisata Pulau Santen ditangani oleh berbagai lini masyarakat. Mulai dari warga sekitar, tokoh agama, TNI dan Pemkab Banyuwangi.
