Esposin, SOLO-Pisang goreng dinobatkan jadi camilan dalam bentuk gorengan, deep-fried, terenak sedunia versi Taste Atlas, berikut ini tips saat menyantap salah satu jenis gorengan tersebut agar kolesterol kamu tetap terjaga. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
TasteAtlas selaku ensiklopedia makanan dunia. Dikutip dari laman resminya, Sabtu (18/2/2023), TasteAtlas menuliskan pisang goreng atau pisang raja merupakan jajanan sehari-hari yang umum disantap di seluruh Indonesia. Mereka datang dalam berbagai versi di mana buahnya hanya digoreng dengan minyak dangkal, tetapi potongan pisang yang lebih sering diiris dilapisi adonan sebelum digoreng sampai berwarna keemasan.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Selain banyak jenis lainnya, makanan ini juga muncul dengan nama yang berbeda seperti godoh biu di Bali atau gedhang goreng di Jawa. Hidangan berbahan dasar pisang serupa ditemukan di kawasan dan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Filipina (maruya), dan Malaysia (kuih kodok).
Meski lezat, ada sejumlah tips yang harus kamu perhatikan saat menyantap pisang goreng. Ahli gizi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani, SST., S.Gz, MKM, RD untuk menghitung dan mempertimbangkan jumlah kalori makanan goreng yang dikonsumsi dalam sehari jika ingin tetap mengonsumsi pisang goreng.
Hal ini bertujuan agar asupan lemak tidak berlebihan dan masih dalam batas aman, mengingat pisang goreng umumnya adalah hasil olahan dengan cara digoreng dalam minyak yang mengandung lemak jenuh yang berisiko terhadap kesehatan.
Sebagai contoh, jika ingin mengonsumsi pisang goreng dua potong sebagai snack di pagi hari, maka seseorang harus mengurangi jenis makanan goreng lain yang dikonsumsi pada siang dan malam hari.
"Misalnya, saya makan snack tadi pagi pisang goreng dua potong. Kemudian nanti saya makan siang dan makan malam itu nggak gorengan untuk pendamping nasinya. Saya tetap bisa makan pisang goreng, tetapi asupan lemak saya sehari nggak berlebihan," kata Fitri dikutip dari Antara pada Sabtu (18/2/2023).
Fitri juga tak menampik bahwa pisang goreng merupakan jenis makanan yang digemari masyarakat. Namun, dia mengingatkan, bahwa pisang goreng apalagi yang diolah dengan bahan tambahan seperti tepung berarti mengandung tambahan energi yang cukup tinggi sehingga jumlah konsumsinya tidak boleh berlebihan.
"Kalau misalnya kita tambah lagi [setelah makan pisang goreng] dengan makan makanan yang lain (yang digoreng) dalam satu hari, pastinya kita akan over untuk asupannya," ujar dia.
Walau pisang yang digoreng termasuk makanan favorit masyarakat, Fitri lebih menganjurkan untuk mengolahnya dengan metode pengukusan. Cara ini, kata dia, adalah cara terbaik untuk mempertahankan nilai gizi yang dikandung dalam buah pisang. "Kalau konteksnya untuk diet atau untuk membatasi energi, pastinya pisang goreng tidak menguntungkan karena pisang yang tadinya sudah cukup tinggi energinya ditambah lagi oleh (tambahan) kandungan lemak," kata Fitri.
Tips lainnya saat hendak menyantap pisang goreng adalah pakailah minyak yang tidak dipanaskan lama atau berulang. Jika tetap ingin digoreng, Fitri mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan minyak yang dipanaskan lama atau minyak yang digunakan secara berulang-ulang. Air fryer pun juga dapat digunakan sebagai alternatif menggoreng karena hanya membutuhkan sedikit minyak atau bahkan tanpa minyak sama sekali.
Taste Atlas sendiri merinci 50 gorengan yang biasanya dijadikan sajian penutup. Di antara 50 gorengan yang biasa dijadikan makanan penutup, pisang goreng mendapat skor tertinggi 4,60.