by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 26 Maret 2022 - 22:48 WIB
Esposin,SOLO-Bulan Ramadan sudah di depan mata, bagi penderita sakit mag sebaiknya melakukan sejumlah persiapan dengan mengetahui sejumlah tips sehat agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. Sakit mag atau dispepsia adalah istilah untuk sejumlah gejala tidak nyaman pada perut bagian atas, seperti lambung perih, perut begah, kembung, dan sensasi terbakar di ulu hati.
Beragam faktor bisa memicu kambuhnya sakit mag, termasuk pola makan tidak teratur, konsumsi makanan yang mengandung gas, dan stres. Berpuasa selama bulan Ramadan bisa jadi tantangan tersendiri bagi penderita sakit mag yang kerap dianjurkan untuk tidak melewatkan waktu makan. Namun, bukan berarti penderita sakit mag tidak boleh berpuasa.
Agar bisa berpuasa dengan nyaman, lakukanlah berbagai tips puasa bagi penderita sakit mag berikut seperti dikutip dari alodokter.com pada Sabtu (26/3/2022):
Baca Juga: Jelang Ramadan, Penderita GERD Disarankan Lakukan Persiapan Puasa
Contohnya, saat berbuka awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan dahulu, kemudian baru dilanjutkan dengan makan besar. Jika Anda masih lapar setelah berbuka, misalnya setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti kurma, pisang, granola, atau biskuit.
Kebiasaan makan terlalu cepat, apalagi sambil mengobrol, bisa membuat banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit mag. jadi, usahakanlah untuk bangun lebih pagi agar bisa bersantap sahur dengan tenang dan perlahan.
Baca Juga: Ramadan Sebentar Lagi, Ketahui Syarat Wajib Puasa
Baca Juga: Perintah Puasa, Ini Surat Al Baqarah Ayat 183 Beserta Terjemahannya
Selain itu, konsumsilah daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir. Penderita juga disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.
Namun, bila rasa kantuk tidak tertahankan, Anda bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut. Caranya adalah dengan menyangga kepala dan bahu dengan tumpukan bantal. Posisi ini dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan.