Di Solo, KB-TK-SD Pangudi Luhur Santo Valentinus, SD-TK Islam Internasional Al Abidin, dan SD-SMP Muhammadiyah Program Khusus adalah sebagian penyelenggara pendidikan dasar yang sudah membuka masa pendaftaran peserta didik baru. Kepala KB/TK Pangudi Luhur Santo Valentinus Solo, Anastasia Anjarwati, mengungkapkan sekolah yang ia pimpin sudah membuka pendaftaran siswa baru sejak awal Desember.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
SD Pangudi Luhur Santo Valentinus Solo juga sudah membuka pendaftaran siswa baru. “Kita sekolah swasta, jadi membuka pendaftaran lebih awal dengan harapan bisa mendapatkan siswa sesuai kuota,” jelasnya saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Kamis (12/12/2013).
Direktur Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Solo, Muhammad Ali, mengungkapkan sebenarnya SD dan SMP Muhammadiyah Program Khusus Solo belum membuka pendaftaran siswa baru secara resmi. Namun sudah banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya. “Ya kita terima saja,” ujarnya.
Salah seorang calon wali murid SD Muhammadiyah Program Khusus Solo, Mira Trisna Murti mengungkapkan ia sudah mendaftarkan anaknya yang kini duduk di bangku taman kanak-kanak, untuk melanjutkan ke SD Muhammadiyah Program Khusus Solo. Sebelum menjatuhkan pilihan ke SD Muhammadiyah Program Khusus, ungkapnya, ia sering bertanya kepada banyak orang tentang SD yang berkualitas di Kota Solo. “Katanya SD ini bagus. Jadi saya pilih sekolah ini [SD Muhammadiyah Program Khusus Solo],” jelasnya.
Mira yang setiap hari sibuk bekerja sebagai dokter di RSUD dr Moewardi Solo memilih sekolah yang sangat memperhatikan pendidikan umum dan agama. Harapannya, buah hatinya mendapatkan materi pembelajaran umum yang berkualitas, sekaligus mendapatkan materi agama sebagai bekal membentuk karakternya. “Saya dan suami sama-sama sibuk. Jadi kami pilih sekolah berkualitas yang juga mengajarkan agama dalam porsi lebih banyak,” ungkapnya.
Ketika mendaftar di SD Muhammadiyah Program Khusus Solo, ungkapnya, ia harus membayar uang pendaftaran secara keseluruhan sekitar Rp9,5 juta. Mira mengaku tak masalah dengan tingginya biaya masuk sekolah itu. Pasalnya Mira berharap anaknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Salah seorang wali murid SD Muhammadiyah Program Khusus Solo, Yusuf Mustafa, mengungkapkan ketika akan memilih sekolah yang tepat untuk anaknya sekitar enam tahun lalu, ia terlebih dahulu menyurvei beberapa sekolah yang sesuai dengan keinginannya. Yaitu sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu umum, tapi juga sangat memperhatikan pembelajaran ilmu agama. “Saat itu saya ajak anak saya survei ke SDII Al Abidin, SDIT Nur Hidayah dan SD Muhammadiyah Program Khusus,” jelasnya.
Diantara tiga sekolah itu, terangnya, anaknya lebih memilih untuk sekolah di SD Muhammmadiyah Program Khusus. Alasannya, anak tersebut memilih sekolah yang letaknya dekat dengan pusat keramaian. Sebagai orang tua, Yusuf juga lebih mantap memilih SD Muhammadiyah Program Khusus Solo. Alasannya, ia tahu benar bagaimana visi misi sekolah dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
Prestasi SD Muhammadiyah Program Khusus yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas, juga menjadi alasan utamanya. “Saat itu baru berdiri tiga tahun, tapi nilai rata-rata UN siswanya selalu masuk tiga besar tingkat Kota Solo. Kebetulan saya juga kenal dengan kepala sekolahnya dan tahu pemikiran dia tentang pendidikan,” katanya.