style
Langganan

Tips Memisahkan Waktu Kerja dan Pribadi saat WFH - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Damar Sri Prakoso  - Espos.id Lifestyle  -  Minggu, 21 Maret 2021 - 10:29 WIB

ESPOS.ID - Agar tagihan tak bengkak selama WFH, ketahui cara menghemat listrik. (Ilustrasi/Freepik)

Saya karyawati sebuah perusahaan di Solo memiliki dua orang putri yang masih SD dan suami ASN. Sejak pandemi Covid-19, perusahaan menerapkan work from home (WFH). Namun, saya tidak suka WFH karena hilangnya batas ruang dan waktu kerja dengan ruang dan waktu pribadi. Dengan WFH saya malah jadi sering lembur dan kepikiran pekerjaan kendati Sabtu Minggu. Padahal sewaktu kerja normal tidak pernah membawa pekerjaan ke rumah. Ruang dan waktu kerja dan pribadi jelas pemisahannya. Mohon solusinya. Terima Kasih.

Dita, Solo

Advertisement

 

Pandemi memang berdampak bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya dengan adanya imbauan untuk mengurangi kerumunan dan menjaga jarak, perusahaan atau organisasi mulai memberlakukan sistem work from home. Ini memang sesuatu yang baru dan butuh adaptasi.

Anda bisa melakukan beberapa hal, yakni membuat jadwal dan patuhi jadwal kerja itu. Sesuaikan dengan jam kerja yang sudah ditentukan perusahaan, mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB, dengan jeda makan siang pukul 12.00 WIB. Fokus saat jam kerja, jadi buat kesepekatan dengan keluarga bahwa di jam itu Anda tida bisa diganggu. Jika bisa, bekerja di ruang kerja di rumah Anda.

Advertisement

Mengenai lembur dan tetap bekerja di hari Sabtu dan Minggu, hal itu kembali ke kesepakatan Anda dengan perusahaan. Apakah lembur suatu keharusan? Jika iya, jangan lupa meminta hak Anda atas uang lembur. Namun, jika bekerja dan lembur di weekend tersebut sudah sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan perusahaan, terkait jam kerja Anda.

Hal yang terpenting adalah tanamkan pada diri Anda untuk mematuhi jam kerja tersebut. Jangan mengerjakan hal lain di jam kerja, dan jangan pula mengerjakan pekerjaan di waktu pribadi Anda. Beberapa individu memang memiliki kecenderungan untuk segera mengerjakan pekerjaan yang ada. Memang baik, namun jika dilakukan secara terus menerus, akan mengarah kepada kejenuhan kerja. Hargai diri Anda dengan memberikan jeda dari pekerjaan.

Sebaiknya Anda menerapkan Work-Life Balance yakni keseimbangan antara bekerja dengan kehidupan pribadi. Manfaatnya Anda jadi lebih mampu berpikir positif dan bahagia, meningkatkan performa bekerja, lebih fokus dalam bekerja, dan juga mengurangi jenuh dan stres. Semoga bermanfaat

Advertisement

Psikolog, Achmad Dwityanto.

Advertisement
Damar Sri Prakoso - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif