style
Langganan

Tips Kembali Rukun dengan Pasangan setelah Bertengkar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Novita Sari Simamora  - Espos.id Lifestyle  -  Senin, 15 Januari 2024 - 22:08 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bertengkar. (Freepik)

Esposin, SOLO-Agar hubungan kembali harmonis, praktikkan sejumlah tips kembali rukun dengan pasangan atau teman setelah bertengkar hebat berikut ini. Simak ulasannya di tips asmara kali ini.

Pertengkaran dalam hubungan bisa saja terjadi, baik dalam percintaan, keluarga, teman, pasangan, atau kolega Anda.  Namun, yang paling penting adalah cara Anda kembali menjadi memulihkan hubungan atau kembali ke keadaan normal setelah bertengkar. Meskipun perselisihan adalah hal yang wajar dalam hubungan apa pun, maka kita tidak boleh lupa untuk melakukannya dengan hormat dan bermartabat.

Advertisement

Dapat membuat seseorang merasa terkuras secara emosional dan terputusnya hubungan, mengembalikan perasaan normal setelah pertengkaran penting untuk menjaga hubungan yang sehat.

Berikut ini sejumlah tips supaya bisa kembali rukun dengan pasangan maupun teman setelah kalian bertengkar dikutip dari Bisnis.com pada Senin (15/1/2024):

1. Ambil nafas

Setelah perdebatan sengit, seringkali emosi memuncak sehingga sulit berpikir rasional. Ambil langkah mundur dan beri ruang pada diri sendiri serta orang lain. Istirahat ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menenangkan diri, mengumpulkan pikiran, dan menghadapi situasi dengan perspektif yang lebih jelas.
Advertisement

Berikut ini sejumlah tips supaya bisa kembali rukun dengan pasangan maupun teman setelah kalian bertengkar dikutip dari Bisnis.com pada Senin (15/1/2024):

1. Ambil nafas

Setelah perdebatan sengit, seringkali emosi memuncak sehingga sulit berpikir rasional. Ambil langkah mundur dan beri ruang pada diri sendiri serta orang lain. Istirahat ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menenangkan diri, mengumpulkan pikiran, dan menghadapi situasi dengan perspektif yang lebih jelas.

Lakukan aktivitas yang membantu Anda beristirahat dan melepas lelah, misalnya berjalan kaki sebentar, melakukan latihan pernapasan dalam, atau melakukan hobi. Dengan memberi diri Anda ruang bernapas, kemungkinan besar Anda akan mengambil keputusan dengan sikap yang lebih tenang.

2. Renungkan argumennya

Tips berikutnya supaya kembali rukun setelah bertengkar adalah renungkan argumennya. Setelah Anda beristirahat, renungkan argumen dan perasaan Anda seputar argumen tersebut. Pertimbangkan peran Anda sendiri dalam perselisihan tersebut dan cobalah memahami sudut pandang orang lain yang terlibat.

Penjurnalan dapat menjadi alat yang berguna untuk proses refleksi ini. Tuliskan pikiran dan emosi untuk mengekspresikan diri dengan bebas, ini membantu Anda mendapatkan kejelasan tentang perasaan dan faktor yang berkontribusi terhadap perselisihan.

3. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur

Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menyelesaikan konflik dan memulihkan keadaan normal. Setelah kedua belah pihak punya waktu untuk menenangkan diri dan merenung, mulailah percakapan yang tenang dan jujur.
Advertisement

Dialog terbuka bisa memupuk pemahaman dan membantu membangun landasan penyelesaian. Ingat, tujuannya bukan untuk memenangkan perdebatan tetapi untuk menemukan titik temu dan memperkuat hubungan.

4. Minta maaf dan maafkan

Tips berikutnya supaya kembali rukun setelah bertengkar yaitu minta maaf dan maafkan. Jika Anda menyadari bahwa tindakan atau kata-kata Anda berkontribusi pada pertengkaran tersebut, permintaan maaf yang tulus bisa sangat bermanfaat.

Akui peran Anda dalam perselisihan tersebut, nyatakan penyesalan, dan uraikan langkah-langkah yang akan Anda ambil untuk menghindari situasi serupa di masa depan. Mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda menunjukkan kedewasaan dan komitmen tulus untuk menyelesaikan masalah.

Demikian pula, bersikaplah terbuka untuk menerima permintaan maaf dari orang lain yang terlibat dalam pertengkaran tersebut. Menyimpan dendam dapat menghambat proses penyembuhan dan melanggengkan emosi negatif.  Memaafkan tidak berarti menerima perilaku tersebut, tetapi memungkinkan kedua belah pihak untuk bergerak maju secara konstruktif.

5. Temukan solusi terhadap masalah dan belajar dari pengalaman

Untuk mencegah konflik terulang kembali, bekerjalah secara kolaboratif untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi. Diskusikan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi akar penyebab pertengkaran dan membangun praktik komunikasi yang sehat.
Advertisement

Belajar dari pengalaman dan menggunakannya sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi dan hubungan sangatlah penting.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Tips Cinta, Agar Cepat Damai dengan Pasangan Setelah Bertengkar

 

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif