style
Langganan

TIPS KARIER : Cemas Saat Wawancara Bikin Anda Tak Diterima Kerja - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Mia Chitra Dinisari Jibi Bisnis  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 7 April 2015 - 21:10 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (Dok/JIBi/Solopos)

Tips karier menyebutkan wawancara menjadi faktor penting lolosnya Anda untuk bekerja di sebuah perusahaan yang Anda inginkan.

Esposin, SOLO – Banyak orang merasa tegang dan cemas saat melakukan wawancara kerja. Hal itu tentu tidaklah disarankan mengingat wawancara adalah salah faktor terpenting penentu Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan.

Advertisement

Orang yang cemas dalam sebuah wawancara kerja, seringkali tidak memberikan kesan baik dan membuat perusahaan enggan memperkerjakannya. Penelitian, yang diterbitkan Journal of Springer Bisnis dan Psikologi, menemukan perusahaan sering menolak calon potensial yang menunjukkan kegelisahan saat wawancara kerja. Alasannya, karena kegelisahan dianggap membuat seseorang tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik.

Amanda Feiler dan Deborah Powell dari Universitas Guelph, Kanada, melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak calon karyawan yang gelisah saat wawancara kerja, diterima bekerja. Mereka merekam hasil wawancara pekerjaan dari 125 mahasiswa dari sebuah universitas di Kanada. Dari penelitian itu, ada 18 pewawancara yang mengukur tingkat kecemasan dan kinerja mereka yang diwawancara.

Pewawancara juga menilai kecemasan mereka dari perilaku, dan sifat, serta model pakaian dan kegelisahan mereka yang dikaitkan dengan pandangan dan kualitas kerja mereka.

Advertisement

Feiler dan Powell menemukan bahwa kecepatan di mana seseorang berbicara adalah satu-satunya isyarat bahwa kedua pewawancara dan yang diwawancarai sebagai tanda kecemasan dan kegelisahan. Semakin sedikit kata per orang menit berbicara, semakin gugup mereka.

Penelitian juga menyatakan bakal calon pekerja yang cenderung cemas dan gelisah, sering dinilai sebagai kurang tegas dan kurang memancarkan kehangatan interpersonal. Hal inilah yang membuat mereka sering menerima penolakan dalam wawancara kerja.

"Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang diwawancarai harus fokus pada pembicaraan yang yang mereka sampaikan," kata Feiler.

Advertisement
Advertisement
Septina Arifiani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif