Esposin, JAKARTA -- Kebiasaan mengompol atau Nocturnal enuresis wajar terjadi pada seorang anak namun hal tu akan berkurang dan menghilang seiring bertambahnya usia sang buah hati.
Biasanya seorang anak berhenti mengompol pada usia tujuh tahun. Jika dalam usia itu anak Anda mengompol sesekali, mungkin karena banyak faktor seperti asupan cairan berlebih sebelum waktu tidur atau suhu kamar yang rendah.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Namun, jika anak Anda sudah terlalu besar mengompol di usia muda dan baru-baru ini mulai lagi, Anda mungkin harus melihat penyebabnya.
Simak beberapa jenis mengompol yang dialami anak, seperti dikutip dari Bisnis.com/JIBI:
1. Mengompol primer
Ini adalah kondisi di mana anak belum terlepas dari kebiasaan mengompol. Ini mungkin karena sejumlah alasan.
Bisa saja karena kandung kemih anak kurang berkembang atau masih berkembang dan tidak dapat mengontrol urine untuk waktu lama, atau anak tersebut menghadapi kesulitan dalam mengenali kebutuhan untuk pergi ke kamar mandi ketika kandung kemih penuh.
Atau juga dia memiliki kebiasaan ke kamar mandi yang buruk atau perilaku keras kepala ketika datang ke kamar mandi, dan peningkatan produksi urine karena kelebihan kafein atau diuretik dalam makanan anak.
2. Mengompol sekunder
Jika anak sudah berhenti mengompol dan sudah seperti itu selama dua belas bulan, tetapi baru saja mulai, itu mungkin karena alasan ada diabetes, abnormalitas urin, infeksi saluran kemih, stres sosial atau masalah psikologis, dan faktor genetika.
Jika anak Anda telah berhenti mengompol selama setidaknya 12 bulan dan mulai lagi, mengompol sebanyak 3-4 kali seminggu dan telah melalui ini setidaknya selama beberapa bulan, Anda dapat mencari bantuan medis.
Terlepas dari perubahan gaya hidup di atas, mengompol pada anak-anak dapat diselesaikan melalui beberapa perubahan pola makan. Studi tertentu telah menemukan makanan berikut memiliki efek positif pada mengompol pada anak-anak:
1. Kenari dan kismis
Kaya akan serat alami, walnut dan kismis adalah obat rumah yang efektif untuk mencegah anak Anda mengompol. Ini juga mengandung kalium tinggi, yang merupakan mineral yang sangat diperlukan dalam perkembangan anak-anak.
2. Jus cranberry
Dikenal sebagai salah satu solusi paling efektif untuk mengompol, jus cranberry jika diminum pada malam hari tepat sebelum waktu tidur memang merupakan solusi cukup alami untuk mengompol. Secara khusus diketahui bekerja pada kasus mengompol yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih.
3. Pisang
Pisang adalah obat lain yang populer untuk mengompol. Pisang dikatakan mengikat perut dan mencegah cairan berlebih mengalir ke kandung kemih. Namun, sebaiknya berikan pisang pada anak-anak di sore hari karena mengonsumsi pisang di malam hari dapat meningkatkan pembentukan dahak.
4. Sereal
Sereal gandum utuh cenderung meningkatkan kapasitas retensi air pada anak-anak. Memberi makan sereal seperti gandum, beras kembung, cornflake atau dedak gandum akan membantu anak Anda mengompol secara efisien.
5. Basil
Obat kuno untuk menyembuhkan inkontinensia urin pada anak-anak, daun kemangi yang digoreng dan dibuat menjadi pasta dengan madu dikenal sebagai obat yang baik. Sifat antiseptik basil juga akan membantu melawan infeksi di kandung kemih, jika ada.
6. Kayu manis dan madu
Sifat hangat kayu manis dan madu telah dikenal untuk mencegah mengompol pada anak-anak, terutama jika itu disebabkan oleh diabetes pediatrik.
7. Menghindari permen
Aditif buatan yang digunakan dalam pembuatan permen dan cokelat dapat menambah inkontinensia waktu malam pada anak-anak. Karena itu, sebaiknya hindari memberi anak Anda sesuatu yang manis atau dibuat secara artifisial sebelum waktu tidur.
8. Teh herbal
Secangkir teh herbal hangat yang terbuat dari suoquan dapat mencegah aliran urine saat tidur. Walaupun mungkin perlu beberapa saat bagi anak-anak untuk terbiasa dengan teh herbal, konsumsi yang konsisten akan mengurangi episode mengompol anak Anda.