Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Izza Masruhah, saat diwawancarai Esposin, Selasa (18/2/2014), mengungkapkan perempuan yang mengeluti bisnis rumahan lebih banyak memiliki waktu kebersamaan dengan anak-anak. Mereka masih bisa bekerja menghasilkan uang dengan tetap mengawasi dan menjalankan tugasnya sebagai ibu. “Anak bisa lebih terpantau perkembangannya, daripada memilih bekerja di luar,” ujar dia.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Saat ini, Izza menuturkan banyak perempuan memilih menjalankan bisnis rumahan. Utamanya mereka yang banyak menghabiskan waktu di rumah dan mulai merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari. Mereka kemudian mencoba hal-hal baru hingga menjadi bisnis. Menghasilkan tambahan uang saku dari rumah sambil momong anak tentu sangat menyenangkan.
“Setiap orang pasti memiliki kemampuan yang jika dimanfaatkan dan diiringi ide-ide usaha yang tepat bisa berubah jadi sumber uang,” katanya.
Izza menyebutkan beberapa bisnis rumahan yang kini banyak digeluti dan dijadikan pencetak penghasilan di antaranya bisnis makanan bagi mereka yang jago masak dan memanfaatkan hobi untuk bisnis makanan seperti katering.
Selain itu, membuka kursus atau pelatihan dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki juga menjadi pilihan banyak mompreneur. Kursus dilakukan di rumah pada sore atau malam hari. Tentunya setelah urusan rumah tangga selesai. “Bisnis rumahan yang paling banyak dilakukan adalah bisnis jual beli secara online. Bisnis ini jadi pilihan masyarakat,” imbuhnya.
Izza menuturkan dalam beberapa tahun terakhir terjadi lonjakan besar untuk bisnis online. Bisnis online dilakukan hanya dengan menyalakan komputer dari rumah dan memanfaatkan situs jejaring sosial. Modalnya, lanjut Izza, sangat sederhana yakni kepercayaan antara penjual dan pembeli.
Namun, Izza meminta pelaku usaha online untuk lebih selektif dalam memilih pembeli. “Jangan sampai tertipu, barang sudah dikirim tapi uang belum masuk. Jadi harus ditekankan ada uang ada barang,” tuturnya.
Selain itu, Izza menambahkan ada kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang-barang bekas atau mengubah sampah jadi produk berdaya jual tinggi. Itu juga banyak diminati. Dengan kemajuan teknologi, mereka memanfaatkan Internet untuk memasarkan hasil-hasil kerajinan tangan mereka. “Melakukan hobi di rumah ternyata bisa mencetak banyak uang,” ujar dia.