Penelitian itu mengungkapkan 1 dari 20 siswa remaja di Inggris berangkat sekolah dengan mengonsumsi sekaleng minuman suplemen energi dan bukan sarapan yang sehat. Penelitian yang dilaksanakan sebuah gerakan untuk minum susu, Make Mine Milk, yang didukung Uni Eropa itu juga mengungkapkan remaja Inggris yang hanya sarapan keripik kentang kini mencapai sepertiganya. Penelitian itu bahkan mengungkapkan pula bahwa 4 dari 10 anak tidak sarapan untuk mengurangi berat badan.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sekretaris Asosiasi Pimpinan Sekolah dan Akademi, Brian Lightman, mengatakan sebagai kepala sekolah dia menyaksikan murid-murid yang sarapannya berupa minuman berenergi, yang disarankan tidak dikonsumsi oleh anak-anak. “Ketika anak-anak tiba di sekolah, mereka memulai harinya dengan makan atau minum yang sama sekali tidak tepat seperti itu, mereka tidak dalam kondisi yang cocok untuk berada di ruang kelas,” ujar dia, sebagaimana dikutip Koran O (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia/JIBI) dari bbc.co.uk, Rabu (18/12/2013).
Menurut dia, anak-anak itu bisa menjadi hiperaktif dan bisa memiliki dampak yang amat negatif atas perilakunya. Lightman mengharapkan agar orang tua menjamin anak-anak mereka mengonsumsi sarapan yang sehat dan bukan memberi uang untuk membeli sesuatu dalam perjalanan ke sekolah. “Banyak iklan untuk produk minuman yang trendi dan para remaja suka hal-hal yang trendi.”
Minuman berenergi yang dipasarkan saat ini, disebutkan oleh dia, mengandung kafein antara 8 mg yang setara dengan secangkir kopi espresso, hingga 400mg. Beberapa produk ukuran kecil bahkan ada yang mengandung 175 mg kafein dalam satu botol berukuran 60 ml.
Berdasarkan peraturan, minuman yang mengandung lebih dari 150mg kafein per liter harus diberi label “mengandung kafein tinggi” dan otoritas pangan Inggris, FSA, menyarankan anak-anak mengonsumsinya secara 'tidak berlebihan. Produsen minuman berenergi terbesar dunia, Red Bull, tidak memberikan komentar khusus untuk hasil penelitian ini.
Namun di situs internetnya, Red Bull yang di Indonesia dikenal sebagai Krating Daeng tertulis, “Formula khusus minuman berenergi Red Bull dihargai di seluruh dunia oleh atlet terkemuka, pelajar, dan mereka yang melakukan pekerjaan berat serta menyetir dalam waktu panjang.”