by R. Wibisono Jibi Solopos.com - Espos.id Lifestyle - Selasa, 19 Mei 2015 - 20:55 WIB
Esposin, SOLO — Kelebihan berat badan atau kegemukan dihindari karena diyakini tak baik bagi kesehatan. Padahal begitu banyak penyebabnya, sehingga tak mudah menghindarinya.
Kelebihan berat badan atau kegemukan itu bisa dipicu faktor genetik, penyakit, pola makan dan pola hidup yang salah. Bahkan termasuk juga pola hidup yang salah tersebut adalah terangnya cahaya di kamar tidur. Lo, Kok bisa?
Baru-baru ini terdapat sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa cahaya kamar tidur yang terlalu terang dapat memicu penambahan berat badan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Patrick Rensen dari Pusat Medis Universitas Leiden.
Rensen sebagaimana dilansir laman Dailymail.co.uk, Rabu (13/5/2015), mengungkapkan tidur dengan lampu yang terlalu terang memacu tubuh menimbun lemak lebih banyak.
Diuji Tikus Kesimpulan dalam penelitian tersebut didasarkan atas uji coba yang ia lakukan terhadap sejumlah tikus. Pengujian dilakukan dengan menempatkan sejumlah tikus pada sebuah ruangan yang terpapar cahaya selama lima pekan berturut-turut.
Hasilnya cukup mencengangkan, tikus-tikus tersebut mengalami kenaikan bobot tubuh sekitar 50%. Kenyataan itu dianggap Rensen menunjukkan bahwa paparan cahaya terang secara konstan—terlebih saat malam hari—dapat mengganggu waktu istirahat sekaligus memperlambat proses pembakaran kalori.
Gangguan istirahat da perlambatan metabolisme itulah yang menurut Rensen dapat memicu tubuh menimbun lemak. Ia meyakini penelitian terhadap tikus tersebut memiliki relevansi dengan orang-orang yang sedang berjuang melawan kegemukan.
Dipuci Ponsel Bukan hanya disebabkan paparan cahaya terlalu terang, penggunaan ponsel di tengah-tengah waktu tidur juga dapat memicu penambahan berat badan. ”Aktivitas seperti bangun di tengah waktu tidur hanya untuk mengecek ponsel dapat pula menyebabkan penambahan berat badan karena terpotongnya waktu istirahat yang semestinya,” tulis Patrick Rensen dalam jurnal penelitiannya
Selain memicu kegemukan, paparan cahaya terlampau terang terlebih di malam hari juga dapat menyebabkan kanker dan depresi. Dalam hal ini para ahli menyarankan setiap orang untuk belajar mencintai gelap— minim cahaya.
Seorang peneliti kanker payudara dari Amerika Serikat, Richard Stevens, juga mendukung penelitian tersebut dengan mengatakan, ”Banyak orang telah menyadari pentingnya tidur. Namun, sebagian dari mereka tidak menyadari pentingnya cahaya redup saat mereka tidur.” (Azizah/JIBI/Esposin)