by Septina Arifiani Jibi Solopos - Espos.id Lifestyle - Jumat, 6 Juni 2014 - 06:00 WIB
Studi yang dilakukan oleh para akademisi University of Bath, Inggris ini meneliti sejumlah orang berusia 21 hingga 60 tahun yang sebelumnya telah dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni kelompok yang sarapan dan yang tidak sarapan. Kelompok tidak sarapan tak akan makan apapun hingga pukul 12.00 siang, sedangkan kelompok sarapan mengonsumsi makanan 700 kalori sebelum pukul 11.00 atau dua jam setelah bangun tidur.
Hasilnya, kelompok yang tak sarapan cenderung banyak mengemil saat jam istirahat sehingga menimbulkan timbunan kalori lebih banyak daripada mereka yang sarapan. Tak hanya itu, kelompok sarapan akan menghasilkan lebih banyak energi sebagai bekal mereka untuk mengawali aktivitas yang padat sepanjang hari.
Manfaat lain sarapan adalah orang-orang yang sering sarapan memiliki tingkat gula darah yang lebih baik daripada mereka yang memilih melawatkan sarapan. “Temuan utama dari studi kami adalah orang yang sarapan lebih banyak membakar kalori. Hal ini dikarenakan mereka yang sarapan akan lebih aktif untuk melakukan aktivitas daripada mereka yang melewatkannya,” ujar Dr James Betts dari Departemen Kesehatan University of Bath mengungkapkan hasil temuannya sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (5/6/2014).