style
Langganan

Tas Batik Nan Menggoda - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu Jibi Solopos  - Espos.id Lifestyle  -  Rabu, 28 November 2012 - 00:30 WIB

ESPOS.ID - Tas batik chaky

Tas model permen
Tas model cangklung
Tas batik chaky

Advertisement

SOLO--Kain batik ternyata tak hanya dimanfaatkan untuk pakaian atau lukisan. Tas berbahan kain batik juga menarik bahkan bisa jadi usaha yang prospektif. Seperti dilakukan Nani Andriyani yang secara autodidak menciptakan tas sejak 2004 lalu. Kain batik dipotong-potong dengan pola tertentu membentuk tas.

Pada mulanya, model tas yang dibikin istri PNS masih sederhana. Seperti tas yang biasa digunakan para pegawai rumah sakit. Seiring dengan perjalanan waktu, alumnus Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini terus berinovasi menciptakan model baru. “Awalnya enggak PD [percaya diri] menjual tas feminin itu. Tapi di luar dugaan, justru tas buatan saya mendapat respons baik dari masyarakat dalam pameran. Sejak saat itu, saya memiliki semangat untuk terus mengembangkan usaha ini,” ujar Nani saat dijumpai Espos, di kediamannya, di Palur Wetan, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (22/11).

Advertisement

Tas batik itu diberi label Punyaku ini dibuat di rumah produksi yang terletak 500 meter arah selatan Jl Raya Palur-Karanganyar. Untuk mengembangkan pasar, Nani membeli kios di Pusat Grosir Solo (PGS) sejak tiga tahun lalu.

Beberapa pameran ia ikuti antara lain Srawung Batik, SIEM, pameran batik di Semarang dan Pasar Rakyat BRI Sragen. Kini ia memiliki pelanggan tetap di Lampung, Bontang, Lombok hingga Jakarta. Setiap bulan, tas batik dikirim ke luar Jawa sebanyak 200-500 buah.

Desainnya mengikuti tren mode teranyar. Beberapa modelnya antara lain model seperti bungkus permen, ransel, dompet batik, tas mini dan seterusnya. Jahitannya halus. Pemilihan motif batiknya unik. Beberapa model tas menggunakan dua atau lebih motif batik dalam satu produk. Seperti tas slempang bermotif alam dan motif kotak-kotak. Kain batik itu didapatnya dari industri batik di Sragen, Solo dan Klaten.

Advertisement

Sejak 2004, ratusan model tas dibuatnya. Saking banyaknya, Nani sampai lupa berapa model yang dibikinnya. Produksi tas merek Punyaku tergantung pada tingkat kesulitan. Karyawan bisa membuat tas model sederhana 50 buah/hari. Namun bila modelnya rumit, satu karyawan hanya bisa membuat dua buah tas/hari.

Hal berbeda dilakukan Agus Nurudin, pengrajin tas di Kampung Sewu Tengah RT 003/RW 006, Kampung Sewu, Jebres, Solo. Usaha pembuatan tas yang digelutinya bermula dari semangat pemberdayaan masyarakat di lingkungannya. Ia mengumpulkan 10 ibu rumah tangga untuk dilatih membuat tas oleh ahlinya. Pelatihan itu berjalan dua kali dengan peserta yang berganti. Pada awalnya, usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat itu berjalan.

Belakangan, usaha berbasis masyarakat itu kolaps. Para pengrajin tas kembali pada pekerjaan masing-masing. “Pembuatan tas ini butuh kesabaran. Saking rumitnya, setiap hari hanya menghasilkan 2-3 buah. Produk itu pun tak segera dinikmati karena lakunya juga cukup lama. Apalagi tas itu segmennya untuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Akhirnya tinggal saya yang bertahan,” jelas Agus.

Agus pernah mendapatkan order dalam jumlah besar untuk diekspor ke luar negeri. Karena keterbatasan sumber daya manusia dan modal, tawaran menggiurkan itu terpaksa Agus tolak. Beberapa temannya yang pernah memiliki kios di PGS juga tak mampu bertahan karena pasokan produksi berhenti. “Sekarang hanya melayani order. Kami menawarkan produk itu melalui jejaring sosial Facebook. Harga jualnya relatif terjangkau, hanya Rp45.000/buah,” ujarnya.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : FOKUS KREATIF Tas Batik Aneka Tas Batik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif
HEADLINE Lifestyle Makanan Ini Menyebabkan Peningkatan Risiko Penyakit Jantung 1 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Begini Cara Mencegah Anak Jadi Korban Perundungan 1 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Begini Tips Mudah dan Efektif Membersihkan Microwave 2 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Begini Cara Agar Anak Tidak Pilih-Pilih Makanan 2 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Ketahui Dampak Makanan Ringan Tinggi Gula Terhadap Tanda Penuaan Dini 3 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Sering Melewatkan Sarapan? Ketahui Dampaknya untuk Tubuh 4 hari lalu

HEADLINE Lifestyle Menkes: Puskesmas Wajib Lakukan Skrining Kesehatan 6 hari lalu