Isi soto ini sebenarnya sederhana, tak banyak beda dengan soto dari daerah lain. Disajikan di mangkuk sedang, isi soto terdiri dari suun (mi putih), ditambahkan perkedel kentang, taburan irisan seledri, bawang goreng, remahan kerupuk merah serta dendeng sapi yang garing. Soto ini baru terlihat berbeda saat dituang kuah soto yang agak keruh dan sedikit berminyak. “Itu karena bumbunya ditumis dulu sebelum campur dalam kuah,” terang Ny Idrawati Nasrul, pemilik RM Denai.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Ketika diendus, aroma rempah sebenarnya tidak terlalu terasa, wajarlah bila si penikmatnya tak memiliki ekspektasi berlebih. Begitu dicoba, ternyata rasanya cukup mengejutkan. Paduan rempah dalam kuah bersinergi dengan apik membentuk rasa baru yang memanjakan lidah. Gurih, jadi rasa yang cukup dominan. Tapi permainan rasa soto rupanya tak berhenti sampai di situ, saat kuah soto bertemu dengan dendeng sapi tipis yang renyah, ada sensasi makanan khas yang lengkap. Krenyes tapi mulus dikunyah. Ada sedikit rasa asin dari dendeng, tapi hanya sempat menyeruak sedikit saja karena langsung tergantikan dengan rasa pedas dan gurih dari kuah soto. Lamak bana!
Kalau beruntung, Anda juga bisa menemui sensasi rasa yang sedikit berbeda saat lidah memamah daun seledri yang berpadu kuah soto. Ada sedikit rasa asam daun jeruk pada kuahnya. Hmm, rugi rasanya bila tak menyantap soto padang hingga tetes terakhir. Amboi lamak bana! (enak sekali dalam bahasa padang-red) Ada satu lagi menu masakan padang yang tak boleh luput dicoba yaitu sate padang. Tidak seperti kebanyakan sate yang menggunakan bumbu kecap dan daging ayam atau daging kambing, sate padang menggunakan daging dan jeroan sapi dengan kuah kental yang, lagi-lagi, pedas. Penyajiannya pun berbeda dengan sate lain.
Alih-alih dioleskan saat daging dibakar, bumbu kental tersebut malah dituangkan diatas daging yang telah dibakar seadanya. Tak ada rasa aroma hangus khas sate, karena daging sapi tak benar-benar dibakar. “Sebelum dibakar, daging sudah diolah dengan bumbu hingga matang. Proses pembakaran hanya untuk memanaskan daging,” tutur Warsito, supervisor waiter di RM Sederhana.
Oleh: Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari