Esposin, SOLO– Banyak orang yang mungkin lebih memilih mengonsumsi produk herbal dibandingkan obat-obatan kimia. Mereka percaya kalau obat herbal tidak memiliki efek samping karena terbuat dari bahan alami.
Namun jangan salah, obat berbasis herbal juga dapat menjadi ancaman bagi kesehatan, terlebih jika mengonsumsinya tidak memerhatikan komposisi dan dosisnya. Mengonsumsi obat tradisional yang tak sesuai dengan jenis penyakit bisa menyebabkan rasa mual, muntah, sakit perut, pendarahan, bahkan gagal ginjal.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Melansir dari The Telegraph, Rabu (3/6/2020) dr. Peter Canter dan Prof. Edzard Ernst dari Peninsula Medical, mengungkapkan bahwa sampai sejauh ini fakta klinis yang membuktikan efektivitas jamu dan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit masih sangat terbatas. Selain itu, obat herbal juga berpotensi memiliki efek samping yang dicurigai lebih besar dari manfaatnya. Berikut efek samping yang diperoleh dari mengonsumsi obat herbal tanpa anjuran dari dokter :
WHO Beri Rapor Merah Pelonggaran PSBB Indonesia
Alergi
Efek samping dari hasil olahan obat tradisional biasanya menyebabkan alergi dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, dan ruam pada kulit. Menyadur dari salah satu sumber, pengobatan tradisional seperti praktisi dan dukun memungkinkan adanya krisis penyembuhan. Orang yang mengonsumsi obat tradisional hasil olahan yang tidak semestinya bisa saja memperparah penyakitnya.Kalau Anda memilih pengobatan tradisional, sebaiknya pertimbangkan beberapa risiko seperti efek sampingnya pada tubuh. Beberapa pengobatan dari bahan herbal justru malah bertolak belakang dengan obat yang diresepkan dokter.
Tekanan darah tinggi
Melansir dari Suara.com, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, mengatakan bahwa obat herbal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi naik. Hasil penelitian ini dikuatkan oleh sebuah insiden yang terjadi di Kanada, di mana ada seorang lelaki harus dilarikan ke rumah sakit karena tekanan darah tinggi yang darurat.Diketahui, lelaki tersebut terlalu banyak mengonsumsi teh buatan rumah yang terbuat dari akar licorice. Produk yang mengandung ekstrak akar licorice dapat meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan sakit kepala dan nyeri dada. “Selain meningkatkan tekanan darah, extra akar licore juga menyebabkan retensi air, dan menurunkan kadar kalium kalau dikonsumsi berlebihan," kata Jean-Pierre Falet peneliti dari McGill University, Kanada.
Detak Jantung Tak Teratur
Dikutip dari Health Me Up, tanaman herbal lidah buaya dipercaya dapat mengobati iritasi kulit, jerawat, bahkan bekerja sebagai lakstif yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Namun kalau digunakan dalam jangka waktu yang terlalu lama, lidah buaya juga bisa memicu adanya arrhythmia. Dalam dunia kedokteran gejala arrhythmia ditandai dengan sering berdebar, pusing, mudah pingsan, stroke bahkan kematian mendadak.Gagal Ginjal
Melansir dari Detik.com, dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa orang yang berpotensi terkena ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu. Mengonsumsi minuman herbal bisa berbahaya kalau tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.Kalau ingin mengonsumsi obat herbal tanpa memberikan efek samping, Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI, Prof Sumali memberikan beberapa tips memilih jamu yang aman bagi tubuh. Berikut tipsnya seperti dilansir detik.com:
Awas! 400 Pedagang Di 93 Pasar Tradisional Positif Covid-19