style
Langganan

Tahun Baru Imlek: Rayakan Imlek dengan Merah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Arif Fajar S Jibi Solopos  - Espos.id Lifestyle  -  Rabu, 6 Februari 2013 - 12:00 WIB

ESPOS.ID - Karyawati Hypermart Solo Grand Mall menata gantungan hiasan Imlek, Selasa (5/2/2013).

Karyawati Hypermart Solo Grand Mall menata gantungan hiasan Imlek, Selasa (5/2/2013).

Di sejumlah sudut Kota Solo terutama di pusat pertokoan dan instansi, hiasan lampion dan garlan (kertas panjang) bertuliskan Gong Xi Fat Cai menghiasi pintu masuk dan ruangan menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2564.

Advertisement

Memang berbeda dengan era Orde Baru di mana perayaan Imlek cenderung tertutup. Setelah era reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memberi kebebasan perayaan Tahun Baru Imlek dan menjadikannya Hari Besar Nasional.

Pada dasarnya perayaan Imlek sama dengan perayaan pergantian tahun lainnya. Perayaannya pun tak jauh berbeda seperti pergantian tahun baru Masehi. Acara berkumpul dan saling mengunjungi ke saudara menjadi tradisi dalam merayakan Imlek.

Kota Solo pun menyambut meriah. Lihat saja di seputaran Pasar Gede yang tak jauh dengan Klenteng, hiasan-hiasan dengan dominasi warna merah memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2564 yang jatuh pada Minggu 10 Februari.

Advertisement

 

Hiasan Imlek

Hiasan-hiasan khas Imlek juga mewarnai rumah warga Tionghoa. Seperti rumah Daniel, 53, wiraswasta di Colomadu, Karanganyar, yang bernuansa merah setiap perayaan Tahun Baru Imlek.

Advertisement

“Ya ada lampion, gantungan hiasan Imlek dan tentu saja amplop angpau,” terang Daniel kepada Espos, Senin (4/2).

Daniel berburu hiasan Imlek di sejumlah toko. Bersama anaknya, Daniel memilih hiasan Imlek di Toko Kembang Mas Jl Yos Sudarso No 9 Nonongan, Solo.

“Kalau lampion sudah ada karena buat sendiri. Jadi tinggal melengkapi dengan hiasan-hiasan seperti gantungan, stiker dan amplop angpau,” jelasnya.

Menurut Fatimah, karyawati toko Kembang Mas, hiasan atau pernik-pernik Imlek diburu warga yang merayakannya. Sejak pertengahan Januari hingga menjelang Imlek, toko di kawasan Nonongan Solo tersebut tak pernah sepi.

“Yang dibeli seperti lampion, lampu jala mas, tenggalung (pagar), topi, bunga dan pohon sakura tiruan, bunga teratai, pohon jeruk yang juga tiruan serta yang selalu ada di perayaan Imlek yakni, amplop angpau,” terang Fatimah kepada Espos, Senin.

Advertisement
Tim Solopos - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif