Kegiatan tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo ini bakal digelar Kamis-Sabtu (14-16/7/2011) ini memang memprioritaskan karya putra daerah, dengan menampilkan karya terbaik dari belasan desainer Kota Solo, industri batik yang ada di Solo dan beberapa anak muda Solo yang sekolah fesyen di luar negeri. Meskipun tampil pula karya dari beberapa perancang busana yang mewakili Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah dan APPMI Yogyakarta.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
SBF 3 yang akan hadir di kawasan Gladag, Solo, akan mengambil tema The Retrospection in Motion. Menurut Ketua Panitia SBF 3, Djongko Rahardjo, tahun ini SBF 3 lebih memberi ruang dan memprioritaskan para desainer asal Kota Solo yang memiliki potensi yang tidak kalah dengan desainer-desainer Ibukota untuk unjuk gigi. "Kami mengambil tema The Retrospective in Motion dengan mengangkat warisan budaya Kota Solo, batik. Dibuat baju apapun, tetap dari batik," tutur Djongko Rahardjo yang juga salah satu perancang busana yang akan tampil. Belasan perancang busana yang akan tampil, sambungnya, telah dibagi untuk tiga hari. Pada hari pertama, akan tampil karya Djongko Rahardjo, Joko SSP, Rory Wardhana, Eko Model Indonesia Muda, Joko Widiarto, Owen Joe, Dwi Listyanto, Agus Bridals, Tuty Kharisma, Rania, Endhy Ariesta, Tity Meynawati dan Philip Iswardono. Hari kedua, akan dihadirkan rancangan busana batik dari APPMI Jawa Tengah, APPMI Yogyakarta, Batik Danar Hadi, Batik Keris, Sugeng Waskito Yogyakarta dan Batik Madong Pekalongan.
Selain itu juga akan diisi tiga calon desainer muda yang sekolah fesyen di luar negeri, yaitu Natasha Windura, Dea Ardyana dan Evelyna Gunawan. "Sedangkan pada hari ketiga, akan digelar reuni mantan model dari Solo dan peresmian Ikapersata (Ikatan Perancang Busana Surakarta)," lanjut Djongko. Perhelatan SBF 3 ini juga dimeriahkan lomba foto Solo Batik Fashion 2011 dan lomba Top Model SBF 2011.
ema