by Ria Sari Febrianti - Espos.id Lifestyle - Kamis, 11 Juni 2020 - 04:17 WIB
Esposin, SOLO– Saat menjalankan aktivitas sehari-hari, seseorang cenderung merasa nyaman jika melakukan sesuatu sesuai kebiasaan atau keinginan dirinya sendiri.
Akhirnya terlahir kebiasaan-kebiasaan yang dianggap biasa bahkan lazim untuk mereka lakukan. Namun dari kebiasaan tersebut ternyata ada juga lho yang memberikan efek tidak baik bagi tubuh. Bahkan kalau terlalu sering dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal pada kesehatan seseorang.
Selain tidak baik bagi kesehatan, kebiasaan begadang atau sering bermain ponsel dianggap menghabiskan waktu. Tetapi ada juga lho kebiasaan yang dianggap sepele malah berpotensi buruk bagi kesehatan. Berikut ulasannya seperti melansir dari berbagai sumber:
Soal Pendidikan New Normal, Bupati Karanganyar Masih Khawatir Dengan Keselamatan Pelajar
Para ahli juga mengatakan menggigit kuku atau onikofagia merupakan tanda bahwa orang tesebut mengalami ketakutan atau kelelahan yang dapat memicu stres. Dampak buruknya, ini dapat menyebabkan infeksi, peradangan, sakit perut, hingga herpes.
Menyikat gigi segera setelah makan sama saja dengan menyerang gigi. Cara yang tepat adalah biarkan air liur menyeimbangkan kadar asam di mulut terlebih dahulu sebelum menyikat gigi.
Melansir dari Detik.com, Spesialis Bedah Thoraks dan Kardiovaskular, Dr. A Sigit Tjahyono, Sp.B, Sp.BTKV (K), mengatakan bahwa pergeseran rahang itu disebut dislokasi atau keluarnya persendian antara rahang atas dan rahang bawah.
Seperti yang diketahui rahang pada makhluk hidup bersatu layaknya engsel, pada saat mengunyah atau menguap, pergerakan tulang rahang bawah diatur oleh otot-otot tertentu. Kalau menguap terlalu lebar, otot pun jadi berkontraksi dengan sangat kuat sehingga rasa sakit pada bagian tersebut tidak dapat dihindari.
Melansir dari salah satu sumber, gejala awal masalah postur tubuh akibat kebiasaan ini yang paling awal muncul adalah nyeri punggung, leher, dan bahu. Kalau dibiarkan dalam waktu yang lama, kondisi tersebut dapa membuat tulang bahu terkilir, tulang belakang tidak sejajar hingga bahu merosot. Di sinilah rasa sakit akan menghantui para pria yang masih meletakkan dompetnya di saku celana.
Ada Garis Jarak Antar-Motor Di Bangjo Sukoharjo, Mirip Sirkuit Moto GP
Lebih baik pilih tas punggung dengan tali lebar dan tebal sehingga beban tas bertumpu pada tali secara merata, tidak timpang layaknya pakai tali tipis. Pastikan juga berat tas yang dibawa tidak lebih dari 10% berat badan Anda. Kalau menggunakan tas ransel, taruh tas tepat di bawah tulang rusuk, bukan terlalu bawah sampai di bawah tulang punggung atau pinggang.
Seperti melansir dari Daily Mail, menurut Zaki Almallah, seorang konsultan urologi dari Queen Elizabeth Hospital, Inggris, memakai celana ketat bisa membuat testis menjadi lebih dekat dengan tubuh yang justru membuat testis menjadi kepanasan. Dengan begitu, sperma yang dihasilkan akan bergerak lamban atau produksi sperma tak maksimal.