Harianjogja.com, SLEMAN-Pengelola Desa Wisata Brayut, Budi Utomo mengungkapkan, pihaknya optimis Ngayogjazz tahun ini tidak akan kalah dari kesuksesan dua tahun silam.
“Menonton Ngayogjazz itu gratis. Dulu hujan deras, tapi pengunjungnya bisa sampai 15.000 orang. Bisa dibayangkan bagaimana kalau besok tidak hujan deras,” ucap Budi di Humas Setda Sleman, Rabu (12/11/2014).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Demi kenyamanan pengunjung, Budi mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan pedagang luar berjualan di Brayut. Hanya warga setempat yang akan menggelar aneka dagangan kuliner dan suvenir selama Ngayogjazz.
“Dulu ada puluhan pedagang dan hampir tidak ada dagangan yang tersisa,” ujarnya.
Makanan tradisional dan berbahan dasar lokal akan menjadi unggulan dalam sajian kuliner. Namun, menu andalan Brayut tetaplah legondo, kue yang terbuat dari beras ketan dan diisi dengan buah pisang raja.
“Legondo adalah makanan tradisional yang selama ini jadi ikonnya Brayut,” kata Budi menambahkan.