style
Langganan

Psikolog: Jangan Abaikan jika Anak Enggan Masuk Sekolah setelah Liburan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 3 Januari 2023 - 21:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi anak sekolah. (Freepik.com)

Esposin, SOLO-Psikolog anak, remaja dan keluarga Rosdiana Setyaningrum MPsi, MHPEd mengingatkan agar orang tua tidak mengabaikan kondisi apabila menemukan tanda-tanda anak enggan kembali ke sekolah setelah melewati masa liburan. Agar tidak  terjadi drama di pagi hari saat menyuruh anak masuk sekolah, simak ulasannya di tips parenting kali ini.

"Kalau dia enggan sekali, harusnya kita sebagai orang tua itu mesti cari tahu ada apa. Kemungkinan besar ada apa-apa di sekolah yang membuat dia itu nggak senang ke sekolah," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu dikutip dari Antara pada Selasa (3/1/2023).

Advertisement

Rosdiana mengatakan biasanya anak-anak akan merasa semangat kembali ke sekolah karena menunggu momen bertemu serta bertukar cerita dengan teman-temannya. Jika anak memang tidak memiliki masalah terkait sekolah, Rosdiana mencatat keengganan yang dialami oleh anak paling tidak hanya sekadar malas bangun pagi.

Jika anak enggan masuk kembali ke sekolah, dia menyarankan agar orang tua dapat mengingatkan kepada anak-anak mengenai kesenangan-kesenangan mereka jika bersekolah dan aktivitas-aktivitas yang mereka sukai saat berada di sekolahan.

Advertisement

Jika anak enggan masuk kembali ke sekolah, dia menyarankan agar orang tua dapat mengingatkan kepada anak-anak mengenai kesenangan-kesenangan mereka jika bersekolah dan aktivitas-aktivitas yang mereka sukai saat berada di sekolahan.

Jika anak tetap enggan masuk sekolah, orang tua sebaiknya encari tahu alasan atau penyebab mengapa anak enggan ke sekolah misalnya membuka pembicaraan dengan pihak sekolah hingga berkonsultasi dengan psikolog.

"Apakah misalnya ada pelajaran-pelajaran yang dia takuti, apakah dia mengalami bully, apakah misalnya dia di rumah terlalu di-protect lalu dimanjain jadinya kurang mandiri sehingga ada di sekolah sendiri itu tidak menyenangkan buat dia. Kita harus lihat lagi alasannya kenapa," kata dia.

Advertisement

Dalam kasus yang kerap Rosdiana temui, terkadang beberapa anak justru kurang mendapatkan istirahat yang cukup selama liburan karena memiliki tuntutan untuk tetap belajar atau mengikuti les tertentu. Hal ini bisa saja membuat anak merasa enggan untuk kembali ke sekolah setelah liburan.

"Kalau mereka ada les dan lesnya itu melelahkan secara fisik, dan liburannya itu lelah secara fisik misalnya hiking, ada baiknya saat seminggu pertama mereka sekolah, nggak usah les dulu. Jadi supaya badannya adjust dulu," ujar dia.

Penyebab lainnya anak enggan masuk sekolah lantaran mengalami post-vacation blues. Akan tetapi, menurut Rosdiana, post-vacation blues biasanya akan hilang seiring dengan kembalinya rutinitas sehari-hari. Namun post-vacation blues biasanya terjadi karena masa liburan yang terlalu panjang hingga beberapa bulan.

Advertisement

Jika kondisi post-vacation blues terus menetap pada anak, orang tua diminta untuk merefleksikan kembali kondisi anak selama liburan berlangsung, apakah anak menikmati masa liburan atau justru merasa anxiety hingga depresi selama liburan.

"Itu yang harus kita perhatikan. Pokoknya anak-anak, kalau misalnya ada sesuatu yang kelihatannya berbeda itu harus kita aware," lanjut Rosdiana.

Yang tak kalah penting, imbuh dia, orang tua juga harus menyiapkan diri sendiri sebelum dan sesudah masa liburan. Jangan sampai orang tua yang justru merasa enggan untuk kembali bekerja atau melakukan aktivitas rutin sehingga anak mungkin saja menangkap energi tersebut dan ikut-ikutan merasa malas.

Advertisement

"Harus siap sebelum liburan atau sebelum masuk lagi ke pekerjaan atau ke rutinitas. Kalau tanpa sadar orang tuanya ngeluh ‘Aduh, besok ngantor lagi, nih, capek’, anak-anak kan jadinya juga kayak menangkap ‘Oh, nggak enak, ya’," kata Rosdiana.

 
Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif