by Nugroho Meidinata - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:19 WIB
Esposin, SOLO — Di bawah ini terdapat profil singkat Sukmawati Soekarnoputri, ibunda dari GPH Paundrakarna yang baru saja pindah agama Hindu.
Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan dengan kabar adik dari Megawati Soekarnoputri ini yang berpindah keyakinan serta mengikuti prosesi Sudhi Wadani di Bali.
Baca Juga: Ini Hari yang Bagus Berhubungan Suami Istri Menurut Islam, Malam Jumat?
Ketua The Soekarno Center, Arya Wedakarna, mengatakan keputusan Sukmawati memeluk agama Hindu juga sudah melakukan pertemuan dengan internal atau keluarganya. Informasi yang didapatnya, Sukmawati telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga.
Ketua The Soekarno Center, Arya Wedakarna, mengatakan keputusan Sukmawati memeluk agama Hindu juga sudah melakukan pertemuan dengan internal atau keluarganya. Informasi yang didapatnya, Sukmawati telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga.
“Putra-putri beliau ada tiga orang kan. Mendapat persetujuan juga dari kakak dan adik putri Bung Karno yang lain seperti Ibu Mega, Ibu Rahma almarhum, Bapak Guntur, dan Bapak Guruh,” kata dia soal Sukmawati Soekarnoputri yang pindah agama Hindu.
Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah yang Menjanjikan Gaji Tinggi dan Cepat Dapat Kerja
Berikut ini profil singkatnya, yang Esposin rangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: https://wwwespos.id/daftar-106-pinjol-resmi-terdaftar-ojk-2021-jangan-sampai-salah-pilih-1178485
Ia lahir memeluk agama Islam. Lalu, Sukmawati Soekarnoputri pindah agama Hindu karena ingin mengikuti jejak neneknya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. "Dulu nenek beliau kan ada yang Hindu begitu kan. Jadi kembali ke pangkuan Hindu Dharma, jadi justru beliau yang menyarankan. Tokoh-tokoh Bali juga menyarankan jadi untuk menjaga kebinekaan kita,” jelas Wedakarna.
Baca Juga: Siapa Lele PUBG Gamers, Wanita Cantik Terlibat Video Mesum 13 Detik?
Selain sebagai putri proklamator, Sukmawati Soekarnoputri juga dikenal sebagai penulis. Bahkan, ia pernah menuliskan kesaksiannya hidup selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku berjudul Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto.
Baca Juga: Asal Usul Mitos Larangan Menikah Orang Mayang dengan Pajang Solo
Ia pernah menikah dengan Mangkunagoro IX dan dikarunai dua anak, yakni GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dan GRA Putri Agung Suniwati. Namun, pernikahannya tak berlangsung lama dan berakhir dengan perceraian.
Baca Juga: Viral Video Mesum Lele 13 Detik, Diperankan Gamers PUBG
Pada tahun 1998, ia mendirikan dan menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia dengan nama PNI Soepeni. Nama PNI Soepeni diubah menjadi menjadi PNI Marhaenisme pada tahun 2002 dan Sukmawati ditunjuk sebagai ketua umum.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Disomasi Pekerja Sosial, Nikita Mirzani Angkat Bicara
Ia pernah ditetapkan sebagai tersangka ijazah palsu yang digunakan sebagai persyaratan Pemilu 2009 sebagai caleg DPR RI dari PNI Marhaenisme. Ia mengundurkan diri dari pencalonan karena terseret dalam kasus pemalsuan tersebut.
Baca Juga: Kenapa Hari Santri Nasional Diperingati 22 Oktober 2021?
Bukan hanya itu, kontroversi Sukmawati lainnya adalah ketiak dai membacakan puisi pada April 2018 yang dianggap mengandung unsur penistaan agama.