by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Lifestyle - Rabu, 19 Februari 2020 - 20:30 WIB
Pengertian emsculpt
Tahukah Anda seperti apa terapi emsculpt? Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (19/2/2020), emsculpt merupakan produk terapi stimulasi otot dengan listrik alias electric muscle stimulation (EMS).
Sesuai namanya, terapi EMS dilakukan dengan memberikan rangsangan listrik dari luar agar otot berkontraksi. Rangsangan listrik ini dibuat selayaknya rangsangan otak ke otot yang diterjemahkan dalam bentuk kontraksi.
Sesuai namanya, terapi EMS dilakukan dengan memberikan rangsangan listrik dari luar agar otot berkontraksi. Rangsangan listrik ini dibuat selayaknya rangsangan otak ke otot yang diterjemahkan dalam bentuk kontraksi.
Kronologi Siswi SMP Disekap dan Dipaksa Threesome Pasutri di Brebes 10 Hari
Dikutip dari Health, emsculpt merupakan metode yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Terapi ini diklaim mampu menghilangkan lemak dan mengencangkan otot, khususnya di area perut dan bokong.
Orang yang melakukan terapi menggunakan emsculpt hanya perlu berbaring. Di bagian perut atau bokongnya diletakkan alat yang tinggal disetel untuk menyalurkan rangsangan listrik.
Bakar lemak secepat kilat
Pancaran gelombang elektromagnetik dari emsculpt ini bakal mengencangkan otot dan membakar lemak. Pancaran gelombang ini membuat otot mengalami kontraksi sekitar 20.000 kali dalam waktu 30 menit.
Tetapi, kontraksi yang berlebihan dapat merusak lemak di area tertentu. Jadi, terapi ini sebaiknya dibatasi, empat kali 30 menit dalam dua pekan.
Kronologi Lengkap Pemuda Karanganyar Gagal Buang Bayi Hubungan Luar Nikah di Solo
Bukan pengganti olahraga
Terapi emsculpt memang dapat merangsang pembentukan otot dan membakar lemak. Namun terapi ini tidak bisa dijadikan pengganti olahraga.
Haram bagi ibu hamil
Penggunaan emsculpt tidak disarankan bagi yang di tubuhnya tertanam logam seperti alat pacu jantung. Sebab, alat ini dapat menyebabkan hubungan arus pendek dengan logam di dalam tubuh yang membahayakan pengguna. Selain itu, alat ini juga tidak boleh dipakai ibu hamil.
Gagal Buang Bayi, Pemuda Karanganyar Malah Diantar ke Polsek Jebres Solo
Kaitannya dengan kematian Ashraf Sinclair
Dikutip dari Antara, dokter spesialis kesehatan olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Andhika Raspati, SpKO, mengatakan, kematian Ashraf Sinclair bukan karena terapi emsculpt. Sebab, terapi EMS tidak berhubungan langsung dengan gangguan jantung yang menyebabkan kematian.