Selain bisa langsung dikonsumsi menjadi makanan dan minuman, buah asal negeri Brazil ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan lengkap.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Nanas juga bermanfaat untuk obat alternatif untuk penyakit sembelit, gangguan saluran kencing hingga mual-mual. Namun, manfaat bonggol dan kulit nanas mungkin belum banyak yang tahu. Bahkan, bagian ini selalu dibuang dan hanya dijadikan pakan ternak.
Padahal, pada bagian bonggol dan kulit nanas ini juga banyak memiliki khasiat, salah satunya untuk mengobati penyakit kanker. Tiga siswa SMA Al-Islam Solo ini mampu membuktikannya. Mereka adalah Naomi Artanti I, Nur Azizah Dewi S dan Salma Choirunnisa F.
Tiga siswa yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR) Wira Smalsa ini bahkan melakukan inovasi kulit dan bonggol nanas menjadi nata de pina. Mereka menyebutnya dengan Kinaoka.
Naomi mengatakan proses pembuatan kinaoka ini cukup mudah. Awalnya, siapkan buah nanas dan dipisahkan antara buah, kulit dan bonggolnya. Kemudian, kulit dan bonggolnya diblender hingga halus dan direbus hingga matang.
Setelah mendidih, kemudian disaring dengan menggunakan kain. Setelah itu didinginkan dan dicampur dengan urea dan cuka dengan komposisi tertentu.
Urea digunakan untuk makanan bakteri bakteri bernama acetobacter xylinum. Sedangkan, cuka untuk mengatur kadar keasaman.
Kemudian bahan-bahan tersebut ditaruh di dalam wadah yang difermentasi selama sekitar delapan hari.
Setelah itu, bahan-bahan tersebut siap dipanen dengan dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir hingga beberapa kali. Nata juga dipotong sedemikian rupa supaya siap dikonsumsi.
“Rasa dari kinaoka ini memang sedikit hambar, tetapi bisa dicampur dengan sirup supaya lebih cair. Kinaoka juga masih terdapat serat-serat yang lembut sebagai ciri khasnya,” ujarnya ketika ditemui Esposin seusai mempresentasikan karya mereka dalam lomba Karya Tulis Ilmiah: Menggali Potensi Bahan Alam sebagai Obat Alternatif Kanker di kampus Akademi Farmasi Nasional (Akfarnas) Solo, Sabtu (29/11/2014).
Sementara, Ketua panitia lomba, Danu Adi Prasetyo, mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan siswa dari SMA/SMK se-Solo Raya. Dari puluhan karya tersebut, disaring untuk menentukan sepuluh karya tulis ilmiah terbaik dan dipresentasikan pada babak final, Sabtu.
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat siswa dalam berkreasi di bidang karya tulis. “Apalagi, penyakit kanker ini juga sangat ganas. Salah satu pengobatan memang dengan operasi, tetapi itu juga mengandung risiko yang banyak. Oleh sebab itu, kami mencoba mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa untuk menemukan obat alternatif penyakit kanker,” paparnya kepada Esposin di sela-sela kegiatan, Sabtu.
Sayangnya, dalam lomba tersebut perwakilan SMA Al-Islam 1 Solo gagal menjadi juara. Juara I jatuh pada SMAN 1 Teras, Boyolali yang diwakili oleh Anis Ruhama E dan Agustina wahyu W, juara II SMAN 2 Sukoharjo yang diwakili oleh sekar kumala Devi, Rico Alim Abdul A dan Lutfiatul Khusnia. Sementara, juara III jatuh pada MAN 1 Solo yang diwakili oleh Fawwaz El Auly, Hilma Luthfiana dan Trisnawati Inayah.
Juara I mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp1,5 juta, sertifikat, tropi tetap dan piala bergilir. Sementara, juara II mendapatkan Rp1,25 juta, tropi tetap dan sertifikat. Juara III mendapatkan Rp1 juta, tropi tetap dan sertifikat.