Esposin, SOLO – Gangguan penciuman yang disebut dengan istilah parosmia menjadi salah satu gejala baru yang dialami penderita Covid-19. Gejala ini dialami beberapa penderita long covid bahkan dirasakan para penyintas yang telah sembuh.
Dikutip dari Healthline, Selasa (9/2/2021), parosmia adalah gangguan penciuman yang membuat penderitanya merasakan aroma yang tidak semestinya. Misalnya mau madu yang manis menjadi busuk.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Baca juga: Tanda Pernah Kena Covid-19
Dalam kasus yang parah, penderita parosmia bisa merasa sakit di tubuh saat mencium bau yang menyengat. Gejala yang paling umum terjadi adalah seseorang mencium bau busuk terus-menerus.
Prosmia bukan gejala yang permanen. Hal ini biasanya terjadi karena neuron pendeteksi bau di hidung mengalami kerusakan akibat terinfeksi virus maupun kondisi kesehatan lainnya.
Baca juga: Weladalah! Maling Bersenjata Celana Dalam Wanita Gerilya di Sukabumi
Selain virus, ganguan ini bisa terjadi karena cedera kepala, paparan asap rokok dan bahan kimia, serta sebagai efek samping pengobatan kanker dan tumor.
Neuron tersebut bakal kembali membaik seiring berjalannya waktu. Parosmia yang disebabkan virus atau infeksi bisa kembali normal tanpa pengobatan khusus. Namun bisa jadi membutuhkan waktu lama antara 2-3 tahun.
Perawatan untuk mengatasi gangguan ini yang bisa dilakukan adalah menjepit hidung, mengonsumsi zinc, vitamin A, dan antibiotik.