Ngompol, Bocah 4 Tahun Dianiaya Paman dan Bibi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia
by
Anandita Marwa Aulia - Espos.idLifestyle - Minggu, 25 Oktober 2020 - 22:30 WIB
ESPOS.ID - Balita empat tahun korban kekerasan oleh paman dan bibinya di Kompleks Perumahan Asri Indah, Desa Sei Mencirim, Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (22/10/2020). (Instagram-@fakta.indo)
Esposin, MEDAN — Sebuah rekaman video anak di bawah lima tahun (balita) dalam kondisi yang lebam-lebam viral di media sosial. Berdasarkan penelusuran Madiunpos.com—Solopos grup, bocah itu dianiaya paman dan bibinya yang tinggal di Kompleks Perumahan Asri Indah, Desa Sei Mencirim, Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (22/10/2020).
Dalam video yang beredar di jagad maya terlihat seorang bocah laki-laki yang hanya mengenakan kaus singlet putih. Ia tampak kehausan dan kelaparan. Ketika diberi air minum dalam kemasan botol, anak balita tersebut langsung menengak air itu sampai habis.
Advertisement
Bocah berusia empat tahun terlihat mengalami lebam di sekujur tubuhnya dari bagian tangan, dada dan wajahnya. “Dipukul pakai kayu gara-gara nangis,” aku bocah itu.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi, bocah itu diduga dianiaya oleh paman dan bibinya yang berinisial JS, 27, dan SE, 24. Tindak kekerasan itu diduga telah ia alami sejak tiga bulan terakhir.
Advertisement
Kasus bocah yang dianiaya paman dan bibi itu diketahui aparat kepolisian daerah setempat setelah ada laporan dari Kepala Dusun Isak Azhari. Setelah menerima laporan itu polisi langsung mengevakuasi anak tersebut untuk diberi perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Bayangkara.
Yasir mengatakan, anak tersebut diduga sering mengalami penganiayaan. Namun, kasus itu belum pernah terungkap karena korban jarang ke luar rumah. “Baru kemarin itu dia keluar. Tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum, kehausan. Di situ tetangganya pada melihat. Kok lebam-lebam gitu,” beber Yasir.
Setelah ditelisik lebih dalam maka diketahui bahwa ayah dan ibu korban saat ini sedang berada di dalam jeruji besi. Kedua disangkut terjerat kasus narkoba.
Dalam keterangannya, lebih lanjut Yasir mengungkapkan bahwa motif kedua pelaku menyiksa bocah itu lantaran kesal dengan kelakukan bocah empat tahun tersebut. Mereka mengaku geram karena anak tersebut sering kencing dan buang air besar di celana.
Bukan hanya menyiksa, anak itu mengaku sering tak diberi makan oleh paman dan bibinya. Saat dimintai keterangan, anak tersebut dengan polosnya mengaku bahwa dirinya hanya diberi makan saat menjelang malam.
“Pengakuan si anak, dia kadang-kadang tidak dikasih makan. Kemarin waktu diamankan, saya tanya, sudah makan? Tadi pagi makan? Ternyata enggak. Siang tadi makan enggak? Ternyata enggak. Malam baru kita kasih makan,” ujar Yasir.
Saat ini, paman dan bibi korban telah diamankan aparat setempat. Keduanya langsung ditetapkan sebagai tersangka. Namun, polisi belum melakukan penahanan.
“Belum kita tetapkan penahanan, baru tersangka saja. Kita gelar perkara dulu, jika hasilnya kita tahan, akan kita tahan,” jelas Yasir.