Esposin, SOLO-Tidak ada salahnya mengenal proses tes DNA silang seperti dilakukan dalam kasus tertukar di Bogor. Pada Jumat (25/8/2023) lalu, pihak kepolisian Bogor telah menggelar konferensi pers untuk mengumumkan hasil tes DNA dari kasus bayi tertukar di Bogor. Simak ulasannya di info sehat.
Pada hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor tersebut diketahui bahwa memang kedua bayi tersebut memang tertukar di rumah sakit Sentosa, Bogor. Bahkan berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor Bareskrim 99,99 persen anak tersebut tertukar.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Sebelumnya memang diketahui bahwa kedua pasangan suami istri dari kedua bayi tertukar tersebut, telah menjalani tes deoxyribonucleic acid atau tes DNA silang. Tes DNA silang tersebut dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Babakan Madang, Sentul, Senin (21/8/2023) lalu.
Lalu apa itu tes DNA silang dan bagaimana prosesnya? Tes DNA adalah suatu metode analisis genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi perubahan pada gen, kromosom, atau protein dalam tubuh. Tes DNA biasanya akan mengambil sampel darah, kulit, rambut, jaringan, atau cairan ketuban seseoang. DNA sendiri adalah molekul unik yang membawa instruksi genetik untuk perkembangan, fungsi, dan reproduksi semua makhluk hidup.
Dilansir dari genome.gov, tes DNA silang adalah proses seluler yang terjadi selama meiosis ketika kromosom dari jenis yang sama berbaris. Dalam proses tes DNA silang, ketika dua kromosom yaitu satu dari ibu dan satu lagi dari ayah, maka bagian-bagian kromosom dapat ditukar. Kromosom- kromosom tersebut mengandung gen yang sama, namun kemungkinan memiliki bentuk gen yang berbeda.
Seperti bentuk gen ibu dapat dipindahkan ke kromosom ayah, maupun sebaliknya. Proses tes DNA silang akan memberikan informasi penting tentang lokasi gen pada kromosom, urutan-urutan genetik, serta bagaimana fragmen DNA berinteraksi saat proses reproduksi terjadi.