by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Senin, 29 Agustus 2022 - 21:06 WIB
Esposin, SOLO-Bukan hanya orang dewasa, tak sedikit anak mengalami batuk pilek saat musim pancaroba seperti sekarang ini. Apakah penyebabnya? Untuk menjaga kesehatan anak, simak ulasannya di info sehat kali ini.
Ada lebih dari 200 varian virus yang dapat menyebabkan buah hati Anda menderita pilek, tapi yang paling sering menjadi penyebabnya adalah rhinovirus, yaitu virus yang menyerang hidung. Pilek termasuk penyakit yang sangat mudah menular; penularannya dapat terjadi lewat droplet saat penderitanya bersin atau batuk.
Tak heran jika banyak anak-anak menderitanya, terutama yang sudah belajar di PAUD dan TK. Ini dapat terjadi karena sistem imunnya yang masih belum sempurna sehingga rentan sakit saat terserang virus. Gejalanya antara lain adalah tidak enak badan, bersin-bersin, tenggorokan terasa nyeri, mata berair, batuk, serta hidung tersumbat atau sebaliknya, hidung meler.
Baca Juga: Menengok Tradisi Warga China Mengonsumsi Sup Cicak Sebagai Obat Demam
Mengutip laman bodrex.com pada Senin (29/8/2022), banyak yang beranggapan kalau musim pancaroba adalah saat di mana orang dewasa dan anak lebih mudah terserang penyakit seperti flu, pilek, dan batuk yang disertai demam karena perubahan cuaca yang ekstrem dari kemarau ke penghujan maupun sebaliknya. Perubahan cuaca inilah yang menuntut tubuh kita untuk mampu beradaptasi dengan cepat. Namun, apa sebenarnya hubungan antara beberapa penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini dengan musim yang tak menentu?
Sesungguhnya, bukan cuaca yang menyebabkan penyakit ini muncul, melainkan bakteri yang berkembang biak di dalamnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yale University menunjukkan bahwa di musim pancaroba ini suhu udara mengalami penurunan yang akhirnya menjadi kondisi yang sangat sempurna bagi virus dan bakteri untuk berkembang biak, terutama flu dan batuk.
Baca Juga: Begini Cara Mengeluarkan Dahak Secara Alami
Saat udara menjadi dingin inilah sel tubuh yang semula berfungsi sebagai pendeteksi virus membeku, sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal dalam memerangi virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Maka dari itulah kita jadi lebih mudah terserang batuk dan flu. Belum lagi penularannya lewat udara yang sangat cepat.
Baca Juga: Begini Cara Membersihkan Virus di Permukaan Benda
Hal yang sama juga berlaku saat musim penghujan yang lembap berubah ke musim kemarau di mana suhu semakin hangat dan membuat orang tertarik untuk beraktivitas di luar. Perubahan suhu yang drastis ini juga bisa memicu penyempitan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan sakit kepala yang juga merupakan gejala awal dari flu. Bahkan, paparan sinar matahari yang berlebihan mampu “mengacaukan” kinerja otak kita.