SOLO--Pernahkah Anda merasa kebingungan ketika hendak mengisi ruangan rumah dengan mebel berkualitas baik namun harga tak terjangkau isi kantong? Jangan khawatir, tidak perlu menunda keinginan apalagi harus mengeluarkan dana lebih besar. Mebel seken atau bekas bisa menjadi pilihan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Di Kota Solo, ada beberapa toko dan kios yang menawarkan mebel berkategori seken. Toko tersebut menyediakan berbagai mebel seperti kursi, almari dan meja serta beragam aksesori.
“Ya karena pertimbangan harga yang lebih murah, saya memilih berburu mebel seken,” tutur Nuri, warga Mojosongo, Solo.
Bagi Nuri, karyawan perusahaan tekstil PT Sariwarna ini, selain harga yang lebih miring, kualitas mebel seken lumayan baik. Apalagi jika bahan mebel tersebut berasal dari kayu yang kualitasnya baik seperti kayu jati.
“Kualitasnya lumayan baik, selisih harganya dengan mebel yang baru, lumayan besar Rp100.000-Rp500.000,” tutur Nuri.
Hal senada juga disampaikan Wiji, menurut warga Solo dan Joko, warga Gemolong Sragen. Menurut keduanya, mebel seken menjadi pilihan karena mebel baru tak terjangkau. Menurut perempuan berkerudung ini, selain harga terjangkau kualitasnya juga lumayan baik.
Harga Miring
Bagi mereka yang memang berburu mebel bekas dengan alasan harga lebih murah, memang ada benarnya. Menurut Rengga, 27, pengelola Toko Akbar Group di Jl Samodra Pasai, Komplang, Banjarsari, Solo, harga mebel seken memang lebih murah.
“Selisihnya 20-40 persen lebih murah daripada mebel baru,” papar Rengga.
Misalnya, harga sofa baru lengkap bisa mencapai Rp2,5 juta per set. Harga mebel seken, menurut Rengga, sekitar Rp1,5 juta per set.
Diperbaiki Dulu
Kendati bekas, kualitas tetap menjadi perhatian utama para pelaku bisnis mebel seken. Menurut Karsono, 43, penjual mebel di selter Jl Hasanudin, Solo, meski seken, kualitas mebel tetap menjadi jaminan.
Karena, lanjut Karsono pemilik Kios Chelsea ini, tujuan konsumen mencari mebel seken adalah karena harganya miring.
Dengan alasan itulah, tambah Rengga, ketika pedagang mendapatkan mebel seken, barang tidak langsung dijual lagi kepada pembeli.
“Mebel yang kami dapatkan dari penjual tentu tidak langsung kita jual utuhan namun kami perbaiki dulu,” paparnya.
Misalnya, jika mebel bekas yang didapat dari penjual engselnya lepas harus segera diperbaiki. “Meja atau kursi yang sudah kusam bisa dipelitur ulang agar kelihatan lebih bagus,” pungkas Rengga.