“Kaca berwarna memang lebih bagus kualitasnya tapi mahal dan kurang detail. Ini sebenarnya imitasi dari kaca pateri, bisa lebih halus dan detail gambarnya lebih bagus karena lukisan,” kata Tito Sugiarto, pengrajin kaca lukis di Punggawan, Solo.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Siang itu, di rumahnya, Jl Madyotaman I No 35, Tito masih sibuk mengerjakan sebuah panel kaca lukis untuk interior sebuah rumah milik seorang pemesan. Di emperan, ada beberapa kaca yang telah selesai dilukis dengan motif burung khas oriental. Biasanya, kaca-kaca ini dipakai untuk partisi ruangan dan jendela bangunan.
Gaya dan motif ini memang terus dipertahankannya hingga kini. Tito sendiri ingin menjadikan motif ini sebagai ciri khas kaca lukis produksinya. Dalam hal motif, dulunya Tito dan beberapa rekannya sempat berkonsentrasi pada motif batik. Namun, makin banyaknya orang yang memakai motif batik, dia mengembangkan motif baru yang bisa membuat usahanya tetap eksis.
Adib Muttaqin Asfar