style
Langganan

KULINER SOLORAYA : Nikmatnya Sambel Welut& Wedang Rujak Wonogiri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Ayu Abriyani Kp Jibi Solopos  - Espos.id Lifestyle  -  Senin, 5 Agustus 2013 - 02:30 WIB

ESPOS.ID - Sambel Welut Wonogiri (Ayu A/JIBI/Solopos)

Esposin, SOLO -- Berawal dari kegemarannya akan kuliner dan hobinya memasak, Agus Subakat, warga Dusun Jatibedug, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri yang memiliki warung hidangan istimewa kampung (HIK) ini bisa menciptakan menu-menu unik.

Beberapa menu tersebut menjadi favorit para pelanggannya karena berbeda dari makanan di HIK pada umumnya.

Advertisement

Menu yang menjadi favorit tersebut yakni sambel welut, wedang rujak dan suhepul. Sambel welut atau sambal belut ini merupakan potongan daging belut yang dicampur dengan sambel bawang.

Makanan dengan rasa pedas tersebut tambah nikmat karena disajikan dengan nasi hangat dan sejumlah lalapan seperti irisan ketimun, tauge mentah, serta daun kemangi.

Advertisement

Makanan dengan rasa pedas tersebut tambah nikmat karena disajikan dengan nasi hangat dan sejumlah lalapan seperti irisan ketimun, tauge mentah, serta daun kemangi.

Sedangkan wedang rujak, berupa campuran air rebusan jahe, kencur, gula batu dan gula jawa yang diberi irisan jeruk nipis. Saat Esposin mencoba minuman itu, rasa pedas jahe dan asam dari jeruk sangat kuat dan membuat tubuh terasa hangat.

Wedang Rujak Wonogiri (Ayu A/JIBI/Solopos)
Advertisement

Menurut Agus, kedua minuman itu bisa menjadi obat dan penghangat tubuh saat udara dingin.

“Awalnya, saya hanya mencoba-coba menu itu karena saya ingin memberikan sajian yang berbeda di warung saya. Jadi, pelanggan tidak merasa bosan dengan hidangan yang disajikan. Saya juga sengaja menciptakan sebutan unik untuk beberapa makanan agar menarik pembeli,” katanya saat ditemui  di warung miliknya yakni HIK Remang Malam, di tepi jalan Wonogiri-Ngadirojo tepatnya di dekat jalan masuk Rumah Sakit Medika Mulya, Wonogiri, pekan lalu.

Makanan lainnya di antaranya ada nasi sambel bledeg, sego sambel welut diuleg kambil, suhe (susu jahe) dan sunduk gremetan atau sate keong. Agus mematok harga untuk gorengan Rp500/biji dan makanan yang disunduk seperti sate dijual dengan harga Rp1.000-Rp3.000/biji. Sedangkan satu porsi berbagai masam nasi mulai Rp3.000/porsi hingga Rp6.000/porsi.

Advertisement

Aneka minuman yang ia sajikan dipatok Rp1.000-Rp3.000/gelas. “Namanya juga HIK yang menyasar ke segmentasi menengah ke bawah. Kalau dijual mahal, maka tidak akan laku. Bahkan, bagi yang ingin mencoba dulu, saya gratiskan. Ya, hitung-hitung promosi,” ujarnya.

Ia bersama istrinya, Solikah, mulai melayani pembeli pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB. Menurutnya, saat Ramadan, makanan dan minuman unik tersebut menjadi idola bagi pelanggannya.

“Bahkan, beberapa waktu lalu ada pembeli dari Purwantoro dan Ponorogo [Jawa Timur] yang sengaja datang untuk mencoba sambel welut dan wedang rujak. Mereka juga menanyakan resepnya dan saya beri tahu. Saya juga senang kalau bisa berbagi dengan orang lain,” kata Solikah saat menemani suaminya di warung.

Advertisement

Anto, seorang pembeli dari wilayah Kecamatan Baturetno yang kala itu memesan wedang rujak mengaku baru kali pertama merasakan minuman tersebut. “Saya juga baru merasakan wedang rujak ini. Saya sengaja mencobanya karena tertarik dengan namanya dan ternyata rasanya juga enak,” katanya.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif