Public Relations Manager The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari mengatakan kendati Infinitea Tea House sudah dibuka sejak sebulan lalu dibuka di hotel itu namun baru diluncurkan Rabu (25/9/2013). Sejak dibuka pada awal bulan lalu, menurut Retno, tea house itu telah mendapat respons positif dari masyarakat.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut dia, kebanyakan tamu yang datang merupakan komunitas. Hal ini karena afternoon tea biasanya dilakukan secara bersama. “Afternoon tea saat ini mulai tren di Solo jadi kami ingin menggarap pasar itu secara lebih serius,” ungkap Retno saat ditemui wartawan seusai acara, Rabu.
Brand Manager Associated British Foods, Ancella Stephanie, mengaku sengaja hadir di Solo karena Solo merupakan pasar potensial. Banyak masyarakat Solo yang merupakan penikmat tek, hal itu terbukti dengan adanya komunitas penikmat teh.
“Kami sengaja memilih pasar yang bisa mengapresiasi teh karena kami ingin mengedukasi masyarakat cara menikmati teh supaya tidak kehilangan rasa yang sebenarnya,” tutur Ancella.
Dia mengatakan sejak masuk ke Indonesia pada 2006 lalu, penjualan Twinings saat ini tumbuh 300%. Ancella menuturkan meski produk tersebut sudah didistribusikan hingga Sumatra dan Kalimantan. Namun pihaknya mengaku saat ini lebih fokus untuk Jawa dan Bali karena pasar di Sumatra dan Kalimantan sangat sedikit.
Ancella mengatakan dari 600-an varian yang dimiliki Twinings, hanya 28 varian yang dihadirkan di Indonesia. Alasannya karena ke-28 varian tersebut dirasa pas untuk lidah orang Indonesia. Namun dari sekian varian yang ada di Indonesia, Ancella menuturkan Earl Grey dan English Breakfast yang paling diminati.
Infinitea Tea House buka pada pukul 07.00 WIB-23.00 WIB. Satu porsi Twinings bisa dinikmati mulai dari harga Rp18.000 hingga Rp36.000. “Ke depan kami akan menghadirkan paket yang terdiri dari teh dan pastry,” kata Retno.