Esposin, JOGJA – Sosok bakul gorengan cantik di Jogja viral di media sosial. Penjual gorengan itu membuka lapak di Jalan Kaliurang, Depok, Slema, DIY.
Bakul gorengan di Jogja bernama Riandhika Yossy Kartikasari itu viral karena parasnya yang cantik. Sosoknya terekam kamera saat sedang menata gorengan dalam salah satu video dari akun kuliner di Instagram beberapa waktu lalu.
Promosi Kick Off Semarak HUT ke-129 BRI, Usung Tema Brilian dan Cemerlang
Sering Terima Endorse, Yossy Si Penjual Gorengan Cantik di Jogja Emoh Disebut Selebgram
Yossy, sapaan akrabnya, mengaku tidak menyangka video viral dan membuat dirinya menjadi sorotan publik. Kepada Harian Jogja, perempuan 26 tahun ini mengaku sebenarnya tidak ingin terkenal.
"Kebetulan yang mengambil video itu teman saya yang punya akun kuliner. Awalnya saya enggak mau di-post kalau pakai akun kuliner dia.Tapi dia bilang 'Enggak apa-apa, biar viral' tapi saya sebenarnya enggak mau viral. Akhirnya ya sudah di-post saja, dan ternyata seramai ini responsnya," tuturnya saat dihubungi pada Rabu (10/6/2020).
Yossy mengaku lapak gorengan itu milik orang tuanya, sementara dirinya hanya membantu. Lapak berjualan sejak 2011 itu buka hanya saat Ramadan menjelang waktu berbuka puasa.
Lagi! 3 Kuli Panggul Pasar Kobong Semarang Asal Sragen Positif Corona
Tidak Ingin Viral
Kini setelah mendapat sorotan publik, dirinya justru khawatir. Dia meyakini respons publik tidak selamanya positif. "Deg-degan karena takut. Ada komentar positif dan negatif," tambahnya.Meski begitu, ia mencoba bersyukur berkat viralnya video tersebut dagangan orang tuanya laris manis. Bakul gorengan cantik di Jogja itu menjajakan beragam camilan. Mulai dari bakwan, pisang goreng, tahu isi, tape goreng, dan mendoan. Harganya pun terjangkau yaitu Rp2.000 bisa untuk 3 jenis gorengan.
Di lapak itu, ia juga turut menjual menu yang ia olah sendiri yaitu risoles mayones. Bukan hanya dijual di lapak, masakan Yossy juga dijajakan secara online.
"Mulai Ramadan kemarin saya coba bikin risol mayo juga. Jadi kalau pagi saya buat risol, kalau sore bantu bapak-ibu jual gorengan," katanya.
Karanganyar Zona Kuning Covid-19, Bupati: Sudah Boleh Ngapa-Ngapain
Alumnus Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma ini berharap bisa membuka lapak gorengan tidak hanya saat Ramadan saja. Namun, hal itu masih belum bisa diwujudkan mengingat lokasinya berjualan harus berbagi dengan warung SGPC.
"Jauh sebelum viral, sebelum bulan puasa kemarin bahkan, sudah kepengin untuk pakai tempat itu jualan terus [tidak terbatas bulan Ramadan]. Tapi masih diusahakan karena SGPC kayaknya buka sampai sore," terangnya.
Semenjak tidak membuka lapak gorengan, Yossy kini tetap aktif memasarkan risol mayonesnya melalui media sosial. Ia bersyukur masakannya banyak digemari pelanggan.