Esposin, SOLO — Umat Islam sebentar lagi akan memasuki tahun baru Islam 1444. Tahun baru Islam dimulai dengan 1 Muharram.
Melansir dari an-nur.ac.id, Bulan Muharam adalah bulan mulia. Dalil mengenai hal ini adalah sebagaimana Allah berfirman dalam sebuah ayat dalam Al-Qur’an yaitu :
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. At-Taubah : 36)
Bulan Muharam adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah di mana empat bulan dalam kalender Islam tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab.
Amalan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk diperbanyak di bulan penuh dengan kemuliaan ini salah satunya adalah dengan menjalankan puasa Muharam yaitu puasa tanggal 10 Muharam/ Puasa Asyura.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Pasang Behel dalam Islam? Ini Penjelasannya
Adapun keutamaan dan pahala berpuasa asyura ini menggugurkan menghapus (dosa-dosa) satu tahun yang lalu. Hal ini berdasarkan atas dalil hadist Rasulullah SAW bahwasanya Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :
“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim 1162).
Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini adalah dengan memperbanyak puasa sunnah sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, beliau berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
”Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharam dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat lail” (HR. Muslim no 11630).
Baca Juga: Pabrik Gula Tertua di Indonesia Ada di Tegal, Usianya Hampir 2 Abad
Tak hanya itu para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu sebagai berikut dikutip dari nu.or.id, antar lain menyambung silaturahim, bersedekah, menjenguk orang sakit, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, mengusap kepala anak yatim, dan membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.
Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur:
"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, salatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali."