by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Selasa, 20 Juni 2023 - 19:25 WIB
Esposin, SOLO-Bulan Zulhijah memiliki banyak keutamaan yang harus diketahui oleh umat Islam. Bulan yang identik dengan perayaan Iduladha ini semestinya dirayakan dengan ibadah-ibadah sunnah untuk mendapatkan keutamaannya. Simak ulasannya di tentang Islam kali ini.
Di Bulan Zulhijah ini terdapat waktu-waktu tertentu untuk menjalankan amalan istimewa. Waktu yang dimaksud tertera dalam Surah Al Fajr ayat 2 yang berbunyi, “Dan demi malam-malam yang sepuluh.”
Menurut Imam Ibnu Katsir, seorang ahli tafsir mengutarakan bahwa ayat kedua Surah Al Fajr tentang ‘malam-malam yang sepuluh’, memiliki arti sebagai sepuluh hari pertama dari Bulan Dzulhijjah. Hal ini juga dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lainnya dari kalangan salaf maupun khalaf.
Untuk mendapatkan keutamaan Bulan Zulhijah, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan. Hal ini sesuai hadits riwayat Imam Bukhari juga menegaskan, dari Sayyidina Abdullah Ibn Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini.” (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).
Untuk mendapatkan keutamaan Bulan Zulhijah, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan. Hal ini sesuai hadits riwayat Imam Bukhari juga menegaskan, dari Sayyidina Abdullah Ibn Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini.” (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).
Para sahabat bertanya, “Termasuk jihad fi sabilillah?”
Rasulullah menjawab, “Termasuk jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sama sekali.” (HR Bukhari).
Secara sejarah, pada malam Tarwiyah menjadi malam di mana Nabi Ibrahim pertama kali mendapatkan mimpi menyembelih putranya, Nabi Ismail. Seharian beliau bertanya-tanya, apakah mimpi tersebut merupakan perintah yang datang dari Allah atau dari syaitan. Momen mempertanyakan diistilahkan dalam bahasa sebagai ‘Yurawwi’ atau dapat dinamakan Tarwiyah. Puasa Tarwiyah dapat membuat kita mengenang bagaimana perintah kurban turun kepada Nabi Ibrahim.
Terdapat dua jenis takbir, yaitu takbir muthlaq dan takbir muqayyad. Takbir muthlaq dilakukan pada setiap saat, siang ataupun malam hingga waktu shalat ied tiba. Takbir muqayyad dilakukan setiap selesai shalat fardhu lima waktu yang dilaksanakan secara berjamaah, dimulai dari matahari terbit di Hari Arafah hinggal Shalat Ashar pada Hari Tasyrik.
Selain takbir, bentuk memuliakan Allah juga dapat dijalankan dengan berzikir. Yaitu pujian untuk mengingat Allah SWT. Bacaan zikir yang paling utama adalah ‘Laa Ilaaha Illallaah’ yang artinya ‘tiada Tuhan selain Allah’. Sedangkan doa yang paling utama adalah ‘Alhamdulillah’, yang artinya ‘Segala Puji Bagi Allah’. Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.”
Pahala selama Bulan Zulhijah tidak pernah berkurang, sayang bila dilewatkan tanpa melakukan hal kebaikan. Kebaikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti membantu seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan, atau bersedekah.
Bagi sahabat yng hendak berkurban disunnahkan untuk tidak memotong kuku dan rambut. Sampai setelah hewan kurban telah disembelih, boleh memotong kuku ataupun mencukur rambut.