by Zerita Karimah - Espos.id Lifestyle - Rabu, 21 Februari 2024 - 17:08 WIB
Esposin, SOLO-Ketahui sejumlah penyebab anak atau remaja melakukan perundungan kepada teman mereka. Untuk menjaga kesehatan mental anak, simak ulasannya di tips parenting kali ini.
Kasus bullying nyatanya masih kerap terjadi terutama di lingkungan sekolah. Yang terbaru adalah kasus bullying yang diduga dilakukan oleh anak Vincent Rompies.
Mengutip dari verywellfamily.com pada Selasa (20/2/2024) bahwa alasan dibalik melakukan perundungan menurut penelitian ialah mulai dari kurangnya kontrol impuls dan masalah pengelolaan amarah hingga dendam dan keinginan untuk diterima oleh suatu kelompok.
Untuk mencegahnya, ketahui terlebih dahulu sejumlah penyebab anak dan remaja melakukan perundungan terhadap orang lain berikut ini:
Untuk mencegahnya, ketahui terlebih dahulu sejumlah penyebab anak dan remaja melakukan perundungan terhadap orang lain berikut ini:
Remaja seperti ini mungkin lebih suka berinteraksi dengan orang lain hanya ketika sesuai dengan keinginan mereka. Jika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan mereka, mereka mungkin menggunakan intimidasi. Anak praremaja dan remaja yang terlibat dalam tindakan yang bertujuan melukai orang lain dan juga mungkin mencari kekuasaan.
Atlet dan siswa yang kuat secara fisik atau anak-anak dengan jenis kekuatan yang lain mungkin menggunakan intimidasi karena kekuasaan yang mereka miliki atas siswa yang lebih lemah atau lebih kecil.
Ketika mereka melakukan intimidasi terhadap orang lain, mereka mungkin merasa lega dan merasa mendapat pembelaan atas apa yang mereka alami. Terkadang, anak-anak ini memilih target yang lebih lemah atau lebih rentan daripada mereka. Kadang-kadang, mereka bahkan akan menargetkan orang yang pernah melakukan intimidasi terhadap mereka.
Intimidasi antar saudara juga dapat menyebabkan intimidasi di sekolah. Ketika saudara laki-laki atau perempuan yang lebih tua mengganggu dan menyiksa saudara yang lebih muda, hal ini menciptakan perasaan ketidakberdayaan. Untuk mendapatkan kembali perasaan kekuasaan tersebut, anak-anak ini kemudian melakukan bullying terhadap orang lain, kadang-kadang bahkan meniru tindakan saudara yang lebih tua.
Setelah Anda mengetahui bahwa anak Anda jadi pelaku bullying terhadap anak lain, sangat penting untuk segera berbicara dengan mereka. Melakukan hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa Anda menyadari situasinya, tetapi juga bahwa intimidasi adalah perilaku yang tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi.
Meskipun Anda tidak harus langsung menyebutkan konsekuensinya, Anda perlu berbicara dengan anak tentang tindakan mereka. Pastikan untuk tetap tenang, hindari menggunakan bahasa yang memalukan, dan tunjukkan keprihatinan Anda, tetapi pastikan untuk menjelaskan bahwa mereka akan mendapatkan disiplin atas pilihan mereka.