style
Langganan

Kenapa Anak Down Syndrome Punya Wajah Mirip? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Ginanjar Saputra  - Espos.id Lifestyle  -  Kamis, 24 Maret 2022 - 12:18 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi anak pengidap down syndrome. (Freepik)

Esposin, SOLO – Sebagian dari Anda pasti pernah bertanya-tanya kenapa semua anak yang mengidap down syndrome memiliki wajah yang mirip? Ya, hal itu memang merupakan kenyataan dan bukan pandangan Anda yang salah.

Anak yang lahir dengan down syndrome memiliki kelainan kromosom sehingga perkembangan fisik dan mentalnya terganggu. Selain itu, anak yang dilahirkan dengan down syndrome sudah dipastikan memiliki kemiripan.

Advertisement

Dikutip dari laman resmi Pennsylvania State University (PSU) atau Universitas Negeri Pennsylvania, Kamis (24/3/2022), anak yang lahir normal akan membawa 46 kromosom. Sebanyak 23 kromosom dari ibu, dan 23 lagi dari ayah.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Jawab Tudingan Lecehkan Bocah Down Syndrome

Perlu diketahui, kromosom adalah bagian kromatin inti sel yang berceraian apabila sel terbelah atau membelah. Kromosom merupakan rangkaian pendukung jenis benda hidup.

Advertisement

Nah, lalu kenapa anak dengan down syndrome punya wajah yang mirip? Ternyata, anak dengan down syndrome memiliki kelebihan.

Pada 1959 silam, dokter dari Prancis, Jerome Lejeune, melakukan peneletian pada kromosom anak down syndrome. Ia menegaskan anak dengan down syndrome lahir dengan 47 kromosom.

Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Diturunkan oleh Ibu? Ini Penjelasannya

Advertisement

Itu artinya, anak dengan down syndrome memiliki jumlah kromosom yang lebih dibandingkan anak normal. Kemudian disimpulkan kromosom ke-47 itu adalah duplikasi dari kromosom ke-21 yang berkorelasi dengan kesamaan karakteristik fisik anak down syndrome.

Anak dengan down syndrome memiliki ciri-ciri fisik seperti wajah, dahi, dan hidung tampak lebih datar; kepala, telinga, dan mulut lebih kecil; ujung mata yang mengarah ke atas; ada bintik putih pada bagian luar iris mata; dan leher pendek dengan kulit berlebih pada bagian belakang leher.

Advertisement
Ginanjar Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif