by Brand Content Ahmad Akbar - Espos.id Lifestyle - Senin, 11 Desember 2023 - 06:21 WIB
Esposin, SOLO — Penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux disease (Gerd) adalah kondisi yang terjadi akibat refluks isi lambung ke dalam esofagus, orofaring, dan/atau saluran pernapasan menyebabkan gejala yang mengganggu dan/atau komplikasi.
Gerd merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada praktik sehari-rari bahkan di layanan kesehatan primer. Gerd menyebabkan penurunan kualitas idup serta memperlihatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas ada pasien yang telah memiliki komplikasi
Faktor risiko terjadinya Gerd antara lain gangguan mekanik pada esophagogastric junction (EGJ) seperti hernia hiatal, obesitas, dan TLESRs, serta merokok. Faktor makanan/ diet (seperti makanan tinggi lemak, minuman bersoda, kopi, cokelat, makanan pedas, asam, dan konsumsi alkohol) serta faktor psikologis adalah faktor-faktor yang memicu/berhubungan dengan gejala refluks.
Riwayat keluarga heartburn atau GERD (3 kali lipat berisiko mengalami gejala yang serupa) Peningkatan risiko sesuai dengan usia Hernia hiatal (penurunan fungsi dari gastroesophageal junction dan gangguan bersihan esofagus)
Hubungan Lemah
a. Penghambat Pompa Proton (PPI). b. Antagonis Reseptor Histamin-2 (H2RA). c. Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) d. Baclofen. e. Prokinetik. f. Sukralfat.. g. Alginat. h. Rebamipide
2. Non Farmakologis
a. Menurunkan berat badan direkomendasikan untuk perbaikan gejala Gerd pada pasien dengan status gizi berlebih atau obesitas. b. Penderita GERD harus menghindari makanan yang berpotensi memicu dari gejala refluks seperti kopi, cokelat, minuman bersoda, makanan pedas dan asam seperti jeruk dan tomat, serta makanan dengan kandungan lemak tinggi. c. Posisi kepala yang lebih tinggi pada saat tidur dan menghindari konsumsi makanan dalam 3 jam sebelum tidur direkomendasikan untuk mengurangi gejala Gerd di malam hari. d. Penderita Gerd disarankan menghindari merokok dan konsumsi alkohol. e. Penderita Gerd disarankan memanajemen stress dengan baik
3. Tata laksana Mekanikal Endoskopi dan Pembedahan Antirefluks.
Artikel ini ditulis oleh dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, Internist di Klinik Utama Kasih Ibu Sehati, Solo