style
Langganan

Kenali Gejala Penyakit Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Lifestyle  -  Minggu, 18 Juni 2023 - 18:00 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi anjing. (Ilustrasi/Freepik.com)

Esposin, SOLO-Penyakit rabies sedang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, sebaiknya kenali gejalanya baik pada manusia maupun hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda virus ini dan beberapa di antaranya menyebabkan kematian.  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengatakan terjadi peningkatan kasus gigitan rabies di Kalbar di mana dari Januari hingga Juni 2023 ini terjadi sebanyak 1.775 kasus gigitan di Kalbar dan 10 di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

"Sepanjang 2023 ini, hingga tanggal 7 Juni 2023 sudah terdapat 10 warga di dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat dinyatakan meninggal dunia akibat rabies. Dari 10 orang tersebut, 7 orang meninggal di Kabupaten Sintang dan 3 lainnya di Kabupaten Landak," katanya di Pontianak, dikutip dari Antara pada Minggu (18/6/2023).

Penyakit rabies yang masuk ke tubuh manusia, baik pada anak-anak maupun dewasa, mampu menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati, seperti kondisi tubuh lesu, demam, dan sakit tenggorokan, serta nyeri.

Advertisement

Penyakit rabies yang masuk ke tubuh manusia, baik pada anak-anak maupun dewasa, mampu menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati, seperti kondisi tubuh lesu, demam, dan sakit tenggorokan, serta nyeri.

Bila gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, maka dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat, dan air mata menetes.

"Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas," papar Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP), saat diskusi media secara virtual di Jakarta, Sabtu (17/6/2023).

Advertisement

Dia menyarankan bila seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, maka segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit kemudian melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center, guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat seperti pemberian vaksin atau serum anti-rabies.

"Bila hal itu dilakukan, maka akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," Novie menerangkan.

Sedangkan gejala penyakit rabies pada hewan anjing peliharaan, lanjut Novie, dapat dicermati pada kondisi fisik seperti air liur berlebihan, hidung kering, dan ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang. Tak hanya kondisi fisik, gejala rabies pada hewan anjing juga dapat terlihat pada perilaku yang sering menghindar, mudah terkejut, dan tidak patuh.

Advertisement

"Bila ada provokasi, dia bisa langsung menyerang. Gejala rabies juga membuat anjing mengalami fotophobia atau takut terkena cahaya matahari. Akibatnya, dia sering menyendiri di tempat gelap," Novie menambahkan.

Selain fotophobia, anjing yang sudah terinfeksi virus ini juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman ketika melakukan kedua aktivitas tersebut.  "Dia akan berperilaku sangat liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu, batu. Pada akhirnya, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari," jelasnya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif