Esposin, SOLO-Sebelum terlambat, orang tua sebaiknya kenali gejala ADHD pada anak sejak sedini mungkin. Gangguan mental ini sering terjadi kepada anak di mana anak sulit dalam memusatkan perhatian mereka, berperilaku hiperaktif dan impulsif. Agar lebih peduli kesehatan mental anak, simak ulasannya di tips parenting kali ini.
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan perkembangan saraf yang paling umum dialami anak-anak. Biasanya diagnosis pertamakali pada masa kanak-kanak dan sering berlangsung hingga dewasa. Anak-anak yang mengalami gangguan ini mungkin akan mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatian, mengendalikan perilaku impulsif, atau menjadi hiperaktif.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Saat ini penyebab ADHD masih belum diketahui secara pasti. Namun, penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental ini muncul karena bawaan genetik, adanya kerusakan otak, paparan neurotoksin selama kehamilan atau pada usia muda, merokok serta konsumsi alkohol selama kehamilan. Penderita ADHD umumnya muncul kepada anak di bawah usia 12 tahun. Namun, dalam kebanyakan kasus gejala tersebut bisa tampak ketika anak berusia 3 tahun.
Gejala ADHD terkadang cukup sulit untuk dikenali, biasanya dokter baru dapat mendiagnosa pada anak atau ketika usia remaja, dengan usia rata-rata 7 tahun. Namun tak jarang orang tua mengabaikan gejala ADHD pada anak mereka sehingga menimbulkan keterlambatan diagnosis, padahal penanganan ADHD sejak dini dapat membantu mengobati gejala yang ada, sehingga anak bisa lebih beradaptasi lebih baik dengan lingkungan, dan meningkatkan potensi diri.
Dikutip dari halodoc.com pada Rabu (12/7/2023), berikut ini gejala-gejala yang timbul pada anak yang mengidap ADHD: