by Ahmad Hartanto Jibi Solopos - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 1 Juni 2013 - 15:31 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi kanker serviks (Googleimage)
SOLO -- Kanker leher rahim sepertinya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya kematian penderita kanker leher rahim yang disebabkan terlambatnya pengobatan pada penderita.
"Lebih dari 70 persen sudah berada pada stadium lanjut ketika datang ke rumah sakit," kata dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan RS Kasih Ibu Solo, Ira Syahriarti saat seminar kesehatan di Orient Restaurant Solo, Sabtu (1/6/2013).
Padahal, dalam perkembangan teknologi di bidang kesehatan, ada cara untuk mendeteksi dini kanker serviks ini. Ira memaparkan penyakit ini bisa terlihat lima tahun sebelum terbentuk kanker.
"Sudah timbul kelainan pada leher rahim yang dapat dideteksi dengan relatif mudah, kelainan ini disebut lesi prakanker," tutur dia dihadapan ratusan bidan dan perawat dari Soloraya.
Jika lesi prakanker ini ditemukan secara dini maka nyawa penderita dapat segera disembuhkan dengan prosentase 100 persen jika segera ditangani.
Untuk itu, wanita disarankan sedini mungkin untuk cek pap smear, yakni pemeriksaan pendeteksi kelainan sel-sel di mulut kanker.
Metode tes ini dengan cara pemeriksaan sel-sel yang diambil dari apusan mulut rahim dan kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.
"Yang perlu skrining ini yaitu wanita yang pernah melakukan hubungan seksual usia di atas 21 tahun," tambah Ira.
