by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Lifestyle - Jumat, 15 November 2019 - 13:00 WIB
Esposin, SOLO -- Pertanian merupakan sektor prioritas yang menjadi tumpuan untuk menjaga ketahanan pangan. Apalagi Kabupaten Sukoharjo yang menjadi salah satu penyangga pangan Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Paloma Citra International, Joko Paloma Santosa, menjelaskan sektor pertanian juga menghadapi tantangan berat di era modern ini. Salah satunya tantangan regenerasi petani.
Bagaimana agar pertanian tetap memiliki daya pikat bagi generasi muda sehingga ke depan sektor agraris ini benar-benar bisa menjadi penjaga kemandirian pangan kita?
Pertama, ungkap Joko Paloma, dibutuhkan modernisasi alat-alat pertanian dan inovasi teknologi pertanian, seperti penciptaan bibit unggul, tahan hama, dan waktu singkat untuk dipanen sehingga memberikan hasil pertanian yang bisa makin menyejahterakan para petani.
Kedua, tambah putra asli Sukoharjo itu, dibutuhkan modernisasi manajemen pertanian meliputi perencanaan, penghitungan untung rugi, ketersediaan pendanaan dan perlindungan asuransi petani.
"Jadi manajemen pertanian dibikin lebih profesional sehingga hasilnya lebih optimal. Di sini peran pemerintah maupun swasta sebagai pendamping menjadi sangat diperlukan," urai Joko Paloma, baru-baru ini.
Ketiga, pengembangan diversifikasi pertanian juga harus dilakukan untuk menjadi solusi alternatif dalam menjawab tantangan regenerasi petani dan ketahanan pangan. Pola usaha tani bisa dilakukan secara dinamis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan permintaan pasar.
Joko Paloma yang merupakan bakal calon Bupati Sukoharjo menjelaskan pemerintah memiliki peran vital dalam menjaga ketahanan pangan.
"Pemerintah harus konsisten dalam menjaga zona pertanian agar tidak beralih fungsi. Memperketat izin tata ruang mutlak diperlukan agar lahan pertanian tak beralih fungsi menjadi perumahan atau industri," ungkap Joko Paloma.